Sabtu, 09 Februari 2013

studi kelayakan bisnis 3

Bahan Kuliah
Mahasiswa Program Studi Manajemen

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
A. STUDI KELAYAKAN BISNIS....................................................................................3
1. Penetapan Kelayakan Usaha Baru..........................................................................3
2. Analisis Kelayakan Teknis.........……………………………………3
3. Penilaian Peluang-Peluang Pasar………………………………………….. 5
4 Analisis Kelayakan Finansial...................................................................10
5 Penilaian Kemampuan Organisasional....................................................14
6 Analisis Persaingan.................................................……………….….16
B. MERENCANAKAN BISNIS……………………………………………..16
1. Target Sebagai Pilar Keberhasilan……………………………………..…1 7
2. Perencanaan Yang Sangat Berharga Bagi Keberhasilan…………………………. 21
3. Orang Sukses Menggunakan dan Mengelola Waktu Dengan Baik....... 23
4. Tes Keahlian Mengatur.........................................................................24
5. Intrepretasi Hasil Tes Kemamp ua n Me r e nc a nak a n. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………40
A. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisa
kelayakan bisnis tersebut. Tingginya biaya kegagalan menjadikan perlunya
penelitian secara komprehensif dan sistematis variabel strategis yang menentukan
kelayakan dan kemampuan memperoleh laba dari usaha baru tersebut dalam jangka
panjang.
1 PENETAPAN KELAYAKAN USAHA BARU
Banyak dana telah dikeluarkan di dalam memulai usaha baru. Banyak pula usaha
baru yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun dan hanya sedikit saja
yang berhasil dalam usahanya. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha
baru adalah kendali wiraswastawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai. Kelemahan ini termasuk juga
kurangnya informasi mengenai potensi permintaan untuk produk, ukuran pasar
sekarang dan masa yang akan datang, pangsa pasar yang bisa diharapkan
secara realistis, dan metode distribusi yang memadai.
2. Kinerja produk yang salah. Sering kali produk barn tidak berfungsi seperti yang
disebutkan yang disebabkan terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji
coba produk, atau kendali mutu yang tidak memadai.
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif. Hasil yang buruk sering
menunjukkan usaha promosi yang salah arah dan tidak memadai dan
kurangnya kemampuan memecahkan masalah yang ada dalam penjualan,
pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.
4. Tidak disadarinya tekanan persaingan. Usaha baru sering gagal karena
wiraswatawan tidak memperhitungkan reaksi yang mungkin dilakukan
pesaing, seperti potongan harga yang tinggi dan diskon khusus kepada
pengecer.
5. Keusangan produk yang terlalu cepat. Daur hidup dari produk baru cenderung
menjadi semakin pendek pada banyak industri kemajuan teknologi
demikian cepat sehingga produk baru cepat menjadi usang sesudah ia
diluncurkan.
6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat. Pemilihan waktu yang salah
untuk meluncurkan usaha baru sering menyebabkan kegagalan komersial. Produk
baru mungkin diperkenalkan sebelum adanya keinginan riil pasar dan teknologi
baru atau produk tersebut mungkin terlambat diperkenalkan di pasar, ketika
minat dari konsumen mulai menurun.
7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi,
investasi yang berlebih-lebihan pada aset tetap dan kesulitan keuangan yang
berkaitan. Masalah finansial tersbut merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha
baru.
Suatu analisis kelayakan yang komprehensif dan sistematis hendaknya mampu
mengidentifikasi ma salah di atas jika ada, dan menunjukkan cara untuk
mengendalikannya. Rangkuman di atas menyatakan syarat-syarat yang penting bagi
keberhasilan usaha baru di masa depan, pengetahuan pasar yang memadai, produk yang
kompetitif yang menjalankan fungsinya dengan baik, kesadaran akan situasi
persaingan, basis finansial yang memadai dengan strategi investasi yang tepat, serta
waktu memulai usaha yang tepat. Persyaratan tersebut akan bisa dilakukan oleh
manajemen yang kompeten. Hakekat dari analisa kelayakan bagi usaha barn yang
dimaksudkan adalah menemukan jawaban bagi pertanyaan mendasar yang sangat sulit:
apa yang akan dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan usaha baru (produk) ?
Bisakah dijual ? Berapa biayanya ? Mampukah produk tersebut mendatangkan laba ?
2 ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS
Setiap gagasan kewiraswasta an, produksi barang atau penyediaan jasa
mempunyai aspek teknis yang harus dianalisis sebelum usaha implementasi
gagasan dila ksanakan. Dua langkah penting di dalam proses ini adalah : 1)
identifikasi spesefikasi teknis penting dan 2) uji coba produk atau jasa untuk
menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja.
2.1 Identifikasi Spesifikasi Teknis Penang
Evaluasi gagasan usaha baru hendaknya dimulai dengan identifikasi
persyaratan teknis yang kritis terhadap pasar dan karenanya perlu untuk memenuhi harapan
dari pelanggan potensial. Persyaratan teknis yang paling penting adalah sebagai berikut.
1. Desain fungsional dari produk dan daya tank penampilannya.
2. Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk
memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persangan.
3. Daya t ahan bahan baku produk.
4. Bisa diandalkan, kinerja produk seperti yang duharapkan pada kondisi operasi
normal.
5. Keamanan produk tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasi normal.
6. Daya guna yang bisa diterima.
7. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah.
8. Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu.
9. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses.
10. Kemudahan untuk ditangani.
2.2 Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji
laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototif untuk
uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan
dilakukan penyesuaian yang perlu.
Langkah pertama di dalam menetapkan kelayakan teknis gagasan usaha baru
adalah identifikasi persyaratan teknis penting dan perumusan spesifikasi kinerja.
Pada tiap langkah berikutnya hasil-hasil harus dievaluasi terhadap persyaratan dan
spesifikasi tersebut. Wiraswastawan yang mengimplementasikan gagasan dengan cara
ini menetapkan kelayakan teknisnya dan mendapatkan jaminan bahwa produk atau
jasa tersebut akan bisa memenuhi gagasan pelanggan potensial.
3. PENILAIAN PELUANG-PELUANG PASAR
Para wiraswastawan selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar
mereka. Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan. Riset pasar
adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis , atas informasi yang
berkaitan dengan pemasaran dan jasa. Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran
yang lebih baik. Riset pasar dapat membantu:
1. menemukan pasar yang menguntungkan,
2. memilih produk yang dapat dijual,
3. menentukan perubahan dalam perilaku konsumen,
4. meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik, 5.
merencanakan sasaran yang realistik.
Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan
keputusan pada perasaan dan pendapatnya sendiri.
Perakitan , penyaringan, dan analisis informasi yang relevan mengenai pasar dan
kemampuan dari produk untuk dipasarkan merupakan landasan untuk menilai potensi
keberhasilan dari usaha baru yang dimaksudkan. Tiga aspek utama bagi prosedur ini
adalah sebagai berikut.
1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial
2. Analisis seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan
potensi pasar.
3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji cuba pasar.
3.1 Analisis Potensi Pasar
Penentuan dan evaluasi potensi pasar dari usaha bisnis barn yang direncanakan
hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan dengan pasar
mengenai pelanggan potensial, memotivasi pembeliannya, kebiasaan membeli, dan
dampak perubahan dalam karakteristik produk pada potensi pasar. Penelitian mengenai
potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi dan
tidak selalu ilmiah.
Wiraswastawan hendaknya menggunakan pendekatan ilmiah, mereka
hendaknya bertumpu pada informasi obyektif mengenai pelanggan potensial, bisa
memilah-milah informasi. Banyak wiraswastawan yang mengabaikan keberada
an pasar, atau mereka hanya melakukan penelitian pasar untuk membenarkan
keyakinan mereka. Wiraswastawan yang bijak akan menggunakan sebagian besar
waktu mereka untuk mengidentifikasi pasar potensial.
3.2 Identifikasi Pasar Potensial
Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk
jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan, misalnya satu tahun. Estimasi
potensi pasar melibatkan permintaan sekarang terhadap produk dan proyeksi
kecenderungan pasar di masa mendatang. Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan
mengestimasi potensi pasar adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa.
2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu kategori pelanggan yang relatif
homogen.
3. Menentukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiaptiap
segmen pasar dan volume total dari semua segmen.
Identifikasi pelanggan potensial mungkin sangat mudah karena produk tersebut
akan menunjukkan siapa yang menggunakannya. Jawaban bagi pertanyaan berikut ini
akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi pemakai potensial.
1. Siapa yang merupakan pembeli potensial dari produk?
2. Dimanakah pemakai potensi bertempat?
3. Mengapa pelanggan potensial ingin membeli produk ini? Apa kebiasaan membeli
mereka?
4. Seberapa sering mereka membeli produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap
pesanan?
5. Berapa jumlah total permintaan produk ini setiap bulannya atau setiap tahunnya?
6. Bagaimana siklus permintaan?
7. Bagaimana potensi pertumbuhan dari pasar ini?
Sekali pelanggan potensial bisa diidentifikasi, langkah kedua adalah
mengklasifikasikan pelanggan kedalam kategori homogen yang masing-masing
mempunyai karakteristik yang sama dan bisa diidentifikasi. Karakteristik penting
tersebut adalah lokasi pelanggan, karakteristik demografi, saluran distribusi di mana
mereka bisa dicapai dengan baik, dan media periklanan yang paling responsif. Kategorisasi
pelanggan potensial adalah penting karena is memungkinkan organisasi usaha baru
untuk memilih kategori tertentu atau segmen pasar dengan menyesuaikan kemampuan
organisasi tersebut terhadap apa yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan
loyalitas dari pelanggan tersebut.
Langkah ketiga melibatkan estimasi konsumsi potensial dari produk atau jasa baru
oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan datang. Satu cara
untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih perwakilan untuk menguji
pasar, daerah pasar yang secara geografis terbatas dimana produk tersebut dipasarkan.
3.3 Estimasi Hubungan Harga (Biaya) - Volume
Sekali potensi pasar total dari produk baru ditetapkan dengan menjumlah volume
pembelian per segmen pasar, dampak faktor strategis seperti penentuan harga dan
promosi pada volume total pendapatan penjua lan harus dipertimbangkan.
Wiraswastawan tentunya ingin mengetahui, misalnya bagaimana berbagai tingkat
harga atau tingkat perbedaan pada jumlah dukungan promosi mempengaruhi volume
penjualan total. Volume total penjualan pada gilirannya akan mempengaruhi struktur
biaya. Dengan skala ekonomi tertentu biaya unit akan berkurang dengan meningkatnya
volume output total. Akan tetapi tingkat output yang lebih tinggi hanya akan
menghasilkan tingkat harga yang lebih rendah. Untuk alasan ini adalah penting untuk
menemukan berapa banyak calon konsumen mau membayar produk atau jasa baru.
Jangan diabaikan bahwa harga hendaknya mewakili nilai produk di mata konsumen
dan bukan sematamata jumlah biaya total ditambah margin keuntungan yang
diinginkan. Strategi penentuan harga tidak bisa mengabaikan konsep nilai dari
pelanggan. Oleh karena itu wiraswastawan hendaknya menemukan bagaimana
kelompok pelanggan tertentu akan merespon tingkat harga tertentu. Akibatnya,
perusahaan baru mungkin mempunyai struktur harga yang tidak sera gam bagi
produknya. Perusahaan mungkin membedakan ukuran keluarga dan ukuran ekonomi
pada produknya atau menetapkan harga yang berbeda untuk jenis pelanggan yang
berbeda dengan memberikan diskon atau potongan kuantitas.
Konsep teoritis mengenai hubungan antara tingkat harga tertentu dan tingkat
penjualannya dikenal sebagai elastisitas harga permintaan. Elastisitas ini mengukur
kepekaan pembeli terhadap perubahan harga. Jika penurunan kecil pada harga
menyebabkan peningkatan besar pada volume produk yang dijual, elastisitas harga
permintaan adalah tinggi. Jika perubahan besar pada harga hanya menyebabkan
perubahan kecil pada volume penjualan permintaan dikatakan sebagai tidak elastis
(inelastis ) .
Skala ekonomi juga hams ditentukan; Bagaimana biaya per unit akan berubah dengan
semakin tinggi atau rendahnya tingkat produksi ? Untuk menjawab pertanyaan ini
wiraswastawan hendaknya menentukan biaya total dari berbagai tingkat produksi dan
biaya per unit keseluruhannya. Selanjutnya mungkin bisa diperoleh ukuran optimum
dari perusahaan. Ukuran optimum didefinisikan sebagai ukuran yang dengan tingkat
teknologi tertentu mempunyai biaya unit rata-rata produksi dan distribusi terendah.
3.4 Sumber Informasi Pasar
Informasi yang diperlukan di sini adalah informasi untuk mengevaluasi
peluang pasar di masa sekarang dan yang akan datang dari usaha baru. Dua
pendekatan untuk memperoleh data-data bagi informasi tersebut adalah : 1)
mengadakan segi yang secara spesifik dirancang untuk mengumpulkan informasi pada
proyek tertentu. Informasi yang dihasilkan dengan cara ini dinamakan data primer. 2)
menemukan data-data relevan yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah, seperti Biro Pusat
Statistik, perbankan, Kadin, dan biro penelitian lainnya. Jenis informasi ini dinamakan
data sekunder.
Penilaian sistematis dari peluang pasar dan evaluasi kemungkinan keberhasilan dari
usaha barn biasanya membutuhkan uji coba pasar. Uji coba pasar cenderung menjadi
teknik riset pamungkas untuk mengurangi resiko yang ada pada usaha barn dan
menilai keberhasilannya. Uji coba pasar mensyaratkan penelitian seksama dan evaluasi
oleh pelanggan potensial terhadap produk yang ditawarkan. Metode yang digunakan
dalam uji coba pasar adalah dipamerkan pada pameran perdagangan, menjual
pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar di mana
penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis dari dekat. Uji coba pasar bisa
memberikan informasi penting berikut :
1. Volume penjualan kemampuan mendatangkan laba yang mungkin ketika produk
baru dipasarkan secara besar-besaran.
2. Indikasi volume penjualan pada tingkat harga yang berbeda.
3. Indikasi berhasilnya strategi pemasaran tertentu.
4. Informasi mengenai pengaruh penting yang membuat konsumen ingin
membeli produk tersebut.
Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan peluang dalam pemasaran,
distribusi dan pelayanan. Proses uji coba mungkin juga mengungkapkan kelemahan atau
kekurangan yang memerlukan perubahan drastis atau bahkan munculnya gagasan
usaha baru. Pada kasus tersebut, uji coba pasar merupakan cara untuk mengurangi
kerugian dan utang-utang.
Wiraswastawan hendaknya menyadari keuntungan dan kerugian dari uji coba pasar.
Waktu yang digunakan untuk prosedur mungkin menyebabkan penundaan dalam
realisasi gagasan usaha baru. Produk atau jasa barn mungkin terlalu cepat ditampilkan
kepada pesaing, yang mungkin memberikan waktu kepada pesaing untuk melakukan
strategi serangan balik. Uji coba pasar relatif sangat mahal. Pemilik usaha kecil
hendaknya menggunakan program uji coba pasar secara memadai tanpa
menimbulkan kesulitan pada sumber daya finansial yang sangat terbatas.
3.5 Arti Penting Studi Kelayakan Pasar
Walaupun penilaian peluang pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu,
tugas yang rumit, adalah perlu bagi wiraswastawan untuk melakukan studi
kelayakan pasar dari pada terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih
dahulu.
4 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
Analisa kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya
finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa
diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda,
tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha baru.
Contohnya, komponen produk baru mungkin perlu dibuat dalam ruangan yang
memerlukan investasi pada mesin produksi dan mungkin juga bangunan.
Sebaliknya, pembuatan produk baru bisa di subkontrakkan kepada pensuplai di luar, di
sini perusahaan pada dasarnya menjadi gudang penyimpanan dan operasi pemasaran bisa
dilakukan dengan investasi kecil dalam aset tetap. Pada kasus ini mungkin margin
laba dari perusahaan sangat kecil. Akan tetapi, pengembalian total dari modal yang
diinvestasikan bisa lebih tinggi dibandingkan kasus operasi terintegrasi penuh di atas.
Contoh di atas menunjukkan perbedaan kelayakan finansial dari usaha baru.
Diagram pulang pokok menunjukkan alternatif A (membeli dari sumber luar )
dengan biaya tetap rendah tetapi biaya variabel yang relatif tinggi dan alternatif B
(dibuat di pabrik sendiri) dengan biaya tetap yang tinggi dan biaya variabel yang
rendah.
Seperti yang ditunjukkan di atas, alternatif A mempunyai titik pulang pokok yang
lebih rendah, sampai volume penjualan kurang dari 138.000 unit, keuntungan total yang
lebih tinggi. Keuntungan utama dari alternatif A adalah rendahnya tingkat investasi
pada aset tetap yang mungkin merupakan pertimbangan penting di dalam memulai
usaha baru.
Faktor lain yang bisa mengubah kelayakan finansial dari usaha baru yang
dimaksudkan adalah jangkauan operasi. Produksi secara besar-besaran dari produk baru
mungkin membutuhkan investasi aset tetap yang besar dan mungkin biaya unit yang
relatif tinggi. Operasi skala kecil akan memerlukan investasi aset tetap yang rendah.
Walaupun biaya unit dari operasi skala kecil mungkin lebih tinggi, konsentrasi usaha
pemasaran pada pelanggan yang mau membayar harga yang lebih tinggi juga akan
memberikan tingkat pengembalian investasi (rate of return on investment) yang
memuaskan, tingkat pengembalian investasi dari operasi skala besar mungkin
kurang dari pada yang bisa diterima. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa
kelayakan usaha barn bergantung pada alternatif yang dipilih untuk memulai usaha
tersebut.
Analisis kelayakan finansial dari usaha baru memerlukan pemilihan alternatif untuk
diterapkan. Pendekatan analitis bagi masalah ini dipusatkan pada empat langkah dasar :
1. Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana-dana yang diperlukan untuk
operasional.
2. Penentuan sumber daya finansial yang tersedia serta biaya-biayanya, yaitu
berupa pencarian sumber dana dan biaya modal.
3. Penentuan aliran kas di masa depan yang bisa diharapkan dari operasi dengan
cara analisa aliran kas pada selang waktu yang relatif singkat, biasanya
bulanan.
4. Penentuan pengembalian yang diharapkan melalui analisa pengembalian dari
investasi .
4.1 Kebutuhan Finansial Total
Langkah pertama dalam perhitungan kelayakan finansial adalah analisa semua
kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail yang harus
dipenuhi usaha baru dimasa depan.
Perkiraan untuk tiap kategori pengeluaran hendaknya sedetail mungkin untuk tiap
periode dan hendaknya diperhitungkan secara seksama ketika tiba waktunya pembayaran
tersebut. Di dalam membuat peramalan kebutuhan finansial yang diharapkan tersebut,
harus diingat bahwa kondisi dinamis seperti perubahan harga mungkin akan sangat
meningkatkan pengeluaran permulaan dan operasional. Demikian pula, ketika
perusahaan berkembang mungkin memerlukan lebih banyak kas untuk menutupi investasi
persediaan dan aset tetap dan mengalami kesenjangan dalam mengumpulkan piutang
yang semakin besar.
Variabel paling penting yang mempengaruhi kebutuhan finansial perusahaan adalah
proyeksi volume penjualan. Peramalan penjualan biasanya cenderung dibesarkan
angkanya dalam proyeksi kebutuhan finansial. Oleh karena itu, peramalan
penjualan yang dibuat dengan hati-hati menjadi dasar bagi proyeksi kebutuhan
finansial. Untuk tujuan ini perlu menetapkan rasio antara tingkat penjualan dan jenisjenis
pengeluaran yang dibutuhkan. Contoh, mungkin bisa ditetapkan bahwa investasi
tetap yang diperlukan adalah 30 persen dari penjup1 -n. Karena rasio tersebut stabil, rasio
tersebut mungkin bisa digunakan untuk memproyeksikan kebutuhan finansial.
Perlu juga diperhitungkan penjualan musiman dan fluktuasi penjualan. Oleh karena
itu metode peramalan kebutuhan finansial tidak hanya memperhitungkan jumlah
penjualan tetapi juga variabel lainnya seperti tingkat pengeluaran periklanan atau
variabel ekonomi makro seperti perubahan pendapatan siap konsumsi dari konsumen.
Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan, atau bahkan
mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha baru.
Permintaan kredit jangka menengah kepada bank mungkin memerlukan proyeksi
kebutuhan tiga sampai lima tahun dengan angka-angka kuartalan.
4.2 Sumber Daya Finansial yang Tersedia dan Biaya-biayanya
Langkah kedua dalam analisa kelayakan finansial adalah proyeksi sumber daya
finansial yang tersedia. Dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan.
Di dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus
dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Sumber dana
jangka pendek umumnya adalah sumber dana yang dijadwalkan untuk dilunasi
dalam jangka waktu satu tahun. Dua sumber pokok adalah kredit perdagangan dari
pensuplai dan digambarkan sebagai utang dagang. Dan pinjaman jangka pendek dari bank
atau lembaga keuangan lainnya. (Faktoring, penjualan piutang dagang, juga
merupakan sumber dana jangka pendek. Anjak piutang cenderung mahal untuk
perusahaan baru dan tidak dipertimbangkan dalam analisis kelayakan finansial).
Suku bunga pinjaman jangka pendek dari bank-bank komersial tergantung pada
jenis keamanan yang bisa diberikan peminjam dan suku bunga umum yang berlaku di
pasar. Bank-bank berbeda sikapnya terhadap resiko. Sebagai akibatnya, mereka
menetapkan suku bunga yang berbeda sesuai dengan resiko yang diperhitungkan
oleh bank.
Sumber keuangan jangka menengah adalah dana-dana yang tersedia untuk satu
atau tiga tahun, atau dalam beberapa kasus lima tahun. Yang termasuk sumber keuangan
jangka menengah adalah pinjaman bersyarat dari bank komersial atau asuransi, kontrak
penjualan, dan pembiayaan leasing.
Sumber keuangan jangka panjang adalah pinjaman jangka panjang dari bank atau
lembaga investasi, saham yang bisa dijual, dan pendapatan (earning) yang
diinvestsikan kembali. Biaya pinjaman jangka panjang adalah suku bunga yang hams
dibayar. Biaya saham lebih sulit ditentukan; pada hakekatnya adalah tingkat
pengembalian dari saham yang diharapkan oleh investor. Pendapatan yang
diinvestasikan kembali bisa disejajarkan dengan modal saham.
4.3 Aliran Kas yang Diantisipasi
Ketika proyeksi penjualan, kebutuhan modal yang berkaitan, dan sumber daya
finansial yang tersedia diketahui, bisa ditentukan aliran kas yang diantisipasi dan cara
mengatasi aliran kas negatif.
Adalah penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar
operasional yang diantisipasi dan aliran kas neto untuk periode waktu tertentu. Setiap
perusahaan membutuhkan saldo kas minimum untuk keadaan darurat. Aliran kas
negatif ditambah saldo kas minimum memberikan jumlah yang harus dibiayai.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi sumber dana untuk memenuhi
kebutuhan finansial setiap periode.
Aliran kas neto dari usaha baru cenderung sangat negatif pada awal tahun. Pada
akhirnya aliran kas tersebut harus positif dan menghasilkan laba sehingga usaha
tersebut berhasil.
4.4 Pengembalian Investasi yang Diantisipasi
Analisa kelayakan usaha baru terakhir adalah apakah is akan menghasilkan
pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan. Cara menghitung tingkat
pengembalian adalah dengan menghubungkan pendapatan rata-rata yang diharapkan
selama periode waktu tertentu dengan jumlah investasi total (pengembalian dari
investasi). Atau nilai bersih dari perusahaan hasil saham (return on equity). Kedua
resiko tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil potensial dari peluang investasi
alternatif. Dari perbandingan ini wiraswastawan bisa menilai apakah hasil yang
diharapkan dari usaha baru bisa diterima.
Cara lainnya adalah dengan menghitung sekarang dari aliran kas neto
yang diharapkan dengan menggunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto,
menghubungkan jumlah dari aliran kas neto yang didiskonto dengan investasi total
selama periode waktu tertentu yang menghasilkan rasio pengembalian investasi
yang merupakan nilai sekarang dari probabilitas yang diantisipasi.
Cara ketiga untuk menghitung rasio pengembalian dari investasi adalah dengan
menggunakan apa yang dinamakan sistem Du Pont dari analisis finansial.
Pendekatan ini memberikan beberapa rasio dan menunjukkan bagaimana rasio tersebut
berinteraksi untuk menentukan kemampuan menghasilkan laba dari investasi.
Metode ini bisa digunakan untuk menganalisa situasi keuangan untuk setiap periode
dimana peramalan dibuat. Proyeksi hasil-hasil finansial dari usaha yang direncanakan
memerlukan asumsi-asumsi tertentu mengenai perilaku pasar dan biaya. Setiap asumsi
mencerminkan tingkatan ketidakpastian dan resiko.
5 PENILAIAN KEMAMPUAN ORGANISASIONAL
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis
ketrampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Bahkan jika
produk baru yang dihasilkan perusahaan sangat baik dan sumber daya finansial melimpah
adalah orang-orang yang merupakan sumber keberhasilan organisasi.
Evaluasi kebutuhan personalia total dan ketrampilan manajerial yang dibutuhkan
adalah syarat analisis usaha baru. Analisis ini mensyaratkan dijawabnya tiga
pertanyaaan berikut :
1. Jenis ketrampilan dan bakat personalia yang bagaimana yang tersedia dan
struktur organisasi apa yang ada?
2. Jenis organisasi apa dan ketrampilan apa yang pada akhirnya dibutuhkan dalam
penerapan usaha baru yang efektif ?
3. Ketrampilan dan bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai
berhasil dan tumbuh ?
Jawaban pertanyaan tersebut akan memberitahukan apakah perlu mencari bakatbakat
baru ke dalam organisasi untuk memenuhi kebutuhan personalia.
Penentuan Kebutuhan Personalia dan Perancang Struktur Organisasi Awal
Langkah pertama dalam menentukan kebutuhan personalia adalah analisa beban
kerja yang diantisipasi dan berbagai aktivitas yang perlu. Langkah kedua adalah
mengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani
individu secara efektif. Langkah ketiga, berbagai tugas dikategorikan untuk
membentuk dasar dari struktur organisasi.
Sekali kisaran (range) ) dari aktifits total yang diperlukan dan tingkat ketrampilan telah
diidentifikasi , berbagai aktifitas dikelompokkan ke dalam tugas yang akan dilaksanakan
pada posisi individu-individu. Selanjutnya, tingkat kemampuan profesianal, latar
belakang pendidikan, dan kualifikasi lainnya dispesifikasi bagi masing-masing posisi.
Saling hubungan dari berbagai posisi, pada susunan hirarkis dapat ditentukan dari
deskripsi posisi. Perlu diperhatikan juga aspek-aspek perancangan
organisasional seperti rentang pengendalian manajemen yang bisa diterima dan
pemilahan fungsi lini dan staf.
Perbandingan Kebutuhan dan Ketersediaan Personalia
Perbandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas
(qualified) yang tersedia bagi usaha barn menentukan kebutuhan staf. Pertanyaan yang
harus dijawab adalah : Seberapa sulitkah menarik dan menyewa orangorang dengan
keterampilan yang dibutuhkan pada kondisi organisasi baru yang ada ? Kondisi
tersebut termasuk kurangnya "catatan-catatan" dan keterbatasan finansial. Untuk
menjawab pertanyaan ini hams dievaluasi kebutuhan usaha barn untuk menyewa dari
luar. Evaluasi ini hendaknya memperhitungkan bahwa kebutuhan personalia mungkin
berubah ketika usaha baru telah tumbuh dan mencapai tingkat kedewasaannya. Adakah
penting untuk memungkinkan adanya fleksibilitas orgasisasional .
Wiraswastawan juga menghadapi masalah dalam menempatkan staf bisnis baru.
Kemampuan dari orang-orang yang telah ada pada perusahaan tersebut cenderung
terlalu diperhatikan dan kesulitan menarik orang-orang baru dengan ketrampilan yang
dibutuhkan cenderung diabaikan. Orang- orang berkemampuan yang telah
menunjukkan kemampuan mereka tidak mudah dibujuk untuk bergabung
dengan organisasi baru dengan masa depan yang tidak pasti. Wiraswastawan
mungkin tidak menyadari bahwa karyawan-karyawan sering tidak mempunyai
komitmen yang sama kepada perusahaan sebagaimana halnya para pemilik Mereka
mungkin tidak ingin terlibat dalam jam-jam panjang dan kerja di akhir minggu
yang merupakan bagian normal dari kehidupan wiraswastawan. Lebih banyak
orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan organisasi daripada yang
ditunjukkan dalam perencanaan personalia.
6 ANALISIS PERSAINGAN
Praktis semua bisnis usaha dalam perekonomian akan menghadapi persaingan.
Perusahaan baru tidak akan bisa bertahan jika is tidak memberikan dan
mempertahankan keuntungan persaingan seperti produk yang bermutu tinggi,
pelayanan yang lebih baik, waktu penyerahan yang lebih singkat, atau harga yang relatif
lebih rendah. Jenis keuntungan tersebut merupakan sebab mengapa para pelanggan
membeli suatu jenis barang ke perusahaan tertentu. Banyak perusahaan baru yang kurang
memperhatikan pemanfaaatan dan pengembangan produk yang kompetitif. Studi
kelayakan usaha baru harus memasukkan analisa tekanan persaingan dan tindakan
yang akan diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini hendaknya
dilakukan secara terpisah dari analisis kelayakan pasar, walaupun masalah-masalah
yang dihadapi saling berhubungan.
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan
persaingan: 1). Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk
perusahaan itu pada pasar yang sama. 2). Tekanan tidak langsung dari barang
subtitusi (pengganti) .
Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada
tiga tugas berikut.
1. Identifikasi pesaing besar potensial.
2. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan
dampak potensialnya terhadap operasi usaha yang direncanakan.
3. Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari usaha yang direncanakan dan
pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan
tersebut.
Analisa ini mengungkapkan apakah usaha baru yang direncanakan
memberikan keuntungan persaingan yang memadai pada produknya sehingga mampu
menghadapi tekanan persaingan dari pesaing langsung maupun tidak langsung.
B. MERENCANAKAN BI SNI S
Orang yang sukses menentukan target, dan untuk bisa memperoleh
kebahagiaan seseorang harus yakin bahwa dia mempunyai sebuah target yang
penting. Dunia terbuka lebar bagi mereka yang tahu arah yang dituju.
Sesungguhnya konsep untuk mencapai sukses dimulai dari diri Anda sendiri,
jelasnya dimulai dari cara Anda berpikir. Jadi mulailah dengan sikap mental yang
positif.
Hal yang sangat berhubungan dengan konsep tersebut adalah tekad Anda dalam
mengatasi kegagalan. Selanjutnya sikap tersebut akan meningkatkan kemampuan
Anda untuk melihat kemungkinan-kemungkinan dan kesempa tankesempatan yang tak
habis-habisnya muncul di sekililing Anda. Kalau sudah demikian, niscaya bukan
hanya sekedar visi yang memberi kekuatan Anda dalam aktivitas Anda sehari-hari
yang Anda mampu kembangkan, tetapi Anda juga akan mampu untuk
mengembangkan visi yang lebih khusus lagi dalam kehidupan Anda.
1. TARGET SEBAGAI PILAR KEBERHASILAN
Cara berpikir yang tepat memberikan dasar yang kuat untuk mencapai
keberhasilan. Tetapi itu hanya bagian pertama dari strategi-strategi keberhasilan.
Setelah Anda membentuk dasarnya, maka Anda sudah bisa mulai membangun
keberhasilan di atasnya. Untuk meraih keberhasilan, Anda harus membuat target.
Sampai saat ini, kita sudah cukup banyak membahas tentang keberhasilan, tetapi
kita belum menjabarkan apa artinya sukses itu. Kalau kita tanyakan kepada 10
orang untuk mendefinisikan apa arti sukses, bisa jadi Anda akan mendapat 10
jawaban yang berbeda. Ada yang mengukur sukses itu dengan jumlah uang
yang didapat, sedangkan yang lain berpendapat bahwa sukses itu kalau kita bisa
menjadi orang tua yang baik. Namun, tidak sedikit juga orang yang beranggapan
bahwa is dapat dikatakan berhasil jika dapat mengembangkan potensi pada
profesinya.
Berikut ini adalah definisi orang-orang yang berhasil: Orang yang praktis adalah
orang yang tahu cara mendapatkan apa yang diinginkannya. Sedangkan
filsuf adalah orang yang mengerti keinginan orang lain, dan orang yang
berhasil adalah orang yang mengetahui cara mendapatkan apa yang menjadi
keinginannya. Salah satu definisi terbaik tentang arti sukses adalah definisi
tersebut diikuti semua orang, apapun yang menjadi tujuan hidupnya. Dengan cara
ini kita bisa merancang sukses sesuai norma dan visi Anda sendiri.
Pada saat yang sama, Anda bisa melihat bagaimana pentingnya target
tersebut. Tanpa target, keberhasilan takkan pernah dicapai, karena kita dapat
dikatakan berhasil justru kalau dapat mencapai target-target yang telah kita
tentukan sendiri. Kenyataannya, target ini malahan lebih menentukan
dibandingkan dengan hasil akhir yang diinginkan karena sangat membantu dalam
perjalanan kita menuju pintu sukses. Oleh karena itu, target bisa diibaratkan
sebagai tonggak-tonggak penunjuk arah menuju sukses.
Berikut ini beberapa kepentingan ataupun keutamaan dalam menetapkan sebuah
target.
1.1 Target Memotivasi Kerja
Ketika Anda sudah menentukan target-target Anda, maka target-target itu akan
berjalan dengan dua arah: Anda bekerja untuknya dan sebaliknya target-target itu
bekerja untuk Anda. Target itu akan memberi sasaran yang jelas untuk Anda
capai. Jika Anda menjalankannya dan menyelesaikannya, maka Anda akan
mendapatkan perasaan puas dan lega. Bagi sebagian orang, merancang target
dan berusaha untuk mencapainya bisa merupakan tantangan yang mengasyikan.
Lama kelamaan, ketika Anda terus bersemangat untuk mencapai target-target
tersebut, cara Anda bekerja maupun berpikir akan berubah.
1.2 Target Memacu Keinginan
Seiring kita bertemu dengan orang yang tidak bahagia dengan kehidupannya dan
keadaan di sekelilingnya. Tahukah anda bahwa 98 dari 100 orang yang tidak puas
dengan kehidupannya ternyata tidak punya gambaran yang jelas akan kehidupan
yang mereka inginkan! Mereka tidak punya target untuk meningkatkan kualitas
kehidupan mereka. Mereka tidak punya arah yang akan dituju. Akibatnya mereka
terus saja hidup dengan keadaan yang sama tanpa ada usaha untuk merubahnya.
1.3 Target Memacu Cara Kerja
Cara orang mengatasi masalah sangat tergantung pada cara mereka
memandang target mereka. Kalau mereka mempunyai target yang mereka
anggap t idak pent ing, maka pekerja an yang mereka lakukan untuk
menyelesaikannya pasti asal saja. Sebaliknya, kalau target-targetnya dianggap
sangat penting, maka penyelesaiannya pasti dilakukan dengan serius. Oleh
karenanya, amatlah penting untuk menyusun target berdasarkan visi Anda.
Jika target Anda mendorong visi Anda, maka usaha Anda untuk menyelesaikan target
itu semakin kuat.
1.4 Target Membuat Prioritas Kita Terpelihara
Salah satu pentingnya pentingnya menyusun target adalah karena hal itu
membantu kita untuk menentukan prioritas kita sehari-hari. Tanpa target, kita
cenderung untuk mengerjakan hal-hal yang tidak akan menghasilkan apa-apa bagi
tujuan kita. Orang yang lupa menentukan mana yang lebih penting untuk diprioritaskan
akan segera menjadi budak. Pepatah yang mengatakan: "Kebijakan, adalah seni
memahami apa yang perlu diperhatikan."
1.5 Target dapat Memaksimalkan Potensi Kita
Untuk mencapa i pot ens i Anda, Anda ha rus t erus memfokuskan diri
pada bidang yang sesuai dengan kemampuan Anda dan yang berpeluang
memberikan hasil yang besar. Hasil yang Anda dapat dengan mencapai target
Anda sebenarnya menjadi kurang berarti bila dibandingkan prestasi Anda
sewaktu mencapainya.
1.6 Target Memberi Kita Kekuatan untuk Hidup di Masa Kini
Orang-orang yang sukses adalah mereka yang hidup dan bekerja di masa
sekarang. Karena memang dalam masa sekaranglah mereka paling mempunyai
kekuatan untuk memenuhi target mereka. Ungkapan yang tepat untuk itu adalah
"Kalau anda berkhayal tentang masa depan a tau menyesali masa lalu, maka masa
sekarang yang sedang Anda jalani akan lepas begitu saja dari And a".
Walaupun memang benar bahwa target adalah sesuatu yang akan dipenuhi pada
masa depan, tetapi target ini membuat kita bersemangat di masa sekarang.
Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana mungkin?" Tentu saja mungkin, karena dengan
target tugas-tugas yang sebenarnya lebih besar terlihat sebagai rangkaian dari tugastugas
yang lebih kecil.
Untuk memenuhi setiap visi, diperlukan penyusunan dan sekaligus
pencapaian serangkaian target-target. Pencapaian setiap target adalah hasil dari
pemenuhan atas target yang lebih kecil. Jadi, jika kita dapat berkonsentrasi pada
apa yang harus anda lakukan pada saat sekarang dengan penuh kesadaran
bahwa usaha itu dilakukan untuk mencapai target Anda dalam rangka
memenuhi visi Anda, niscaya Anda akan sukses.
1.7 Target Memperlancar Komunikasi Kita
Dengan memfokuskan diri pada target, komunikasi yang kita lakukan jadi
semakin lancar. Ambit saja contoh ahli-ahli pidato/komunikasi yang mungkin Anda
pernah dengar namanya. Dan sana akan terlihat bahwa ada kesamaan di antara
mereka yakni: kepandaian untuk mengemukakan ide-ide yang sebenarnya rumit
dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. Dengan kata lain, mereka
mampu untuk mengatur ide-ide tersebut hingga terfokus. Karena itulah, lebih mudah
bagi kita untuk menangkap apa yang mereka ingin sampaikan.
Dalam menyusun target, kita dapat menggunakan cara seperti dikemukakan di a
tas, karena dengan target kita dapat mengatur ide-ide untuk masa depan kita.
Selanjutnya, karena ide-ide itu sudah teratur dan terfokus, maka akan lebih
mudah bagi kita untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain.
1.8 Target Memacu Semangat dalam Sebuah Organisasi
Salah satu masalah yang sering terdapat dalam sebuah organisasi atau
perusahaan adalah kurangnya rasa semangat diantara para anggota/pekerja. Banyak
di antara mereka hanya mengikuti irama tugas yang diberikan tanpa tahu untuk
apa mereka bekerja. Pekerja yang tanpa rasa semangat jelas tidak akan berprestasi.
Dengan kata lain, jika di dalam organisasi kita mempunyai target, maka
semangat dan kemauan bekerja kita akan sangat tinggi. Dengan target, di
hadapan kita ada sesuatu yang kita bisa capai. Di samping itu, dengan target seluruh
pekerja mempunyai sesuatu untuk dituju. Akhirnya, target bisa memotivasi
setiap pekerja karena mereka sadar bahwa apa yang mereka kerjakan itu
adalah dalam rangka mencapai suatu target.
1.9 Target Membantu Kita untuk Mengevaluasi Kemajuan
Masalah yang banyak dialami oleh orang-orang yang gagal adalah karena
mereka jarang mengevaluasi kemajuan. Kebanyakan dari mereka tidak sadar bahwa
evaluasi diri sendiri adalah penting, selain itu ada juga yang tidak tahu caranya
mengukur kemajuan itu.
Target sangat penting untuk evaluasi. Jika target Anda sudah spesifik dan wajar,
maka Anda dapat mengukur seberapa jauh kemajuan yang anda buat saat ini
dengan target Anda. Dengan target ini Anda tidak akan mengalami hal yang janggal.
1.10 Target Memacu Kita untuk Membuat Perencanaan
Orang-orang yang sukses selalu lebih menjaga kemungkinan (proaktif)
daripada bereaksi (reaktif). Mereka selalu membuat perencanaan. Mereka tidak
menunggu sampai orang lain menyuruh apa yang akan mereka kerjakan. Mereka
tidak akan biarkan orang lain mendikte mereka. Seseorang yang tidak membuat
perencanaan tidak akan pernah maju.
Target membantu kita untuk membuat rencana. Target memacu kita untuk
menggunakan langkah-langkah yang tepat demi tercapainya segala yang kita
inginkan. Jadi, jika anda hendak melangkah untuk mencapai sesuatu, buatlah target.
2 PERENCANAAN YANG SANGAT BERHARGA BAGI KEBERHASILAN
Janganlah meremehkan pentingnya target. Kalau kita sudah terbiasa untuk
menentukan target dan sekaligus memenuhinya, maka apa yang akan kita capai
hasilnya tidaklah sekedar biasa-biasa saja, melainkan sesuatu yang luar biasa yang
jauh lebih besar dan berarti dari dugaan kita. Memang sebagian orang amatlah
berat untuk membiasakan diri agar di pikiran itu selalu ada saja kegiatan
merencanakan. Ada 5 butir penting yang Anda harus perhatikan bila ingin jadi
orang yang senantiasa punya perencanaan.
2.1 Bulatkan Tekad Anda
Tentukan target khusus yang ingin Anda capai. Lalu dengan tekad yang bulat
dan penuh semangat berusahalah sekuat tenaga untuk mencapainya.
2.2 Buatlah Perencanaan untuk Mencapai Target Anda dan Tentukan Batas Waktu
untuk Mencapainya
Rencanakanlah dengan rinci langkah-langkah yang akan anda ambil: jam per
jam, hari per hari, bulan per bulan. Kegiatan yang teratur ditambah semangat
akan memberikan Anda kekuatan yang besar.
2.3 Jujurlah Pada Diri Anda Tentang Apa yang Benar-benar Anda Inginkan
dalam Kehidupan Anda
Semangat yang tinggi adalah pemacu utama dari setiap tindakan manusia.
Semangat untuk berhasil menanamkan rasa "kesadaran untuk berhasil". Pada
gilirannya, memperoleh keberhasilan itu seakan-akan sudah menjadi kebiasaan Anda.
2.4 Tingkatkan Keyakinan dan Kemampuan yang Ada pada Diri Anda
Dalam memulai setiap kegiatan, jangan sekali-kali berpikir, "Wah, saya pasti
gagal". Berkonsentrasilah pada kekuatan Anda, bukannya pada kelemahan Anda,
berkonsentrasi pada kemampuan Anda bukannya pada masalah Anda.
2.5 Bertekad untuk Bekerja Menurut Rencana
Kalau tidak ada tekad yang tegas dan jelas, apa pun tak akan terlaksana.
Tetapkanlah Kati Anda untuk terus menjalankan rencana Anda tanpa
memperdulikan rintangan, kritik, keadaan atau apapun yang dikatakan,
dipikirkan, atau dikerjakan oleh orang lain. Bulatkan tekad Anda sambil
melakukan kegiatan yang mendukung, perhatian yang terkontrol dan tenaga yang
terkonsentrasi.
Kesempatan tidak pernah datang pada orang-orang yang menunggu, karena
kesempatan itu hanya bisa datang pada orang-orang yang berani mencoba
meraihnya. Kemampuan Anda untuk meraih kesempatan yang membawa sukses banyak
tergantung pada kemampuan anda untuk merencanakan, menyususun dan mencapai
target. Target tidak saja amat penting untuk memotivasi kita, tetapi juga sangat
berguna agar kita bisa terus hidup. Untuk itu dari sekarang juga mulailah menyusun
target. Buatlah rencana masa depan anda. "Jika Anda tidak yakin ke mana Anda
akan melangkah, Anda akan terombang-ambing, lakukan semuanya itu sesuai
dengan kemampuan Anda dan berdasarkan visi Anda sendiri, jangan ragu-ragu.
3. ORANG YANG SUKSES MENGGUNAKAN DAN MENGELOLA
WAKTU DENGAN BAIK
Banyak orang sukses menyatakan bahwa kebanyakan orang maju karena
mereka menggunakan waktu yang justru disia-siakan oleh orang lain. Banyak waktu
yang tersia-sia, bukan saja dalam hitungan jam, tetapi dalam menit. Sebuah
ember yang bocor sedikit saja di dasarnya sama saja dengan ember yang sengaja
dikosongkan.
3.1 Berpacu Dengan Waktu
Orang-orang yang sukses menyadari pentingnya waktu. Kita semua tahu
bahwa waktu itu sangat berharga bagi kehidupan kita. Akan tetapi, toh tanpa
disadari sebagian dari kita sering terlena sehingga sering membuang-buang
waktu secara percuma. Kita bisa membedakan dua orang bukan dari berapa
banyak waktu yang mereka miliki tetapi bagaimana mereka menggunakannya.
Jika Anda menghargai waktu Anda, rencanakanlah lebih dahulu bagaimana Anda
akan menghabiskan waktu Anda. Salah satu strategi untuk menggunakan waktu
secara efisien adalah dengan secara dratis mengurangi waktu yang Anda siasiakan.
3.2 Mencoba Untuk Memikul Beban Seorang Diri
Kita bisa meningkatkan produktivitas kita dengan bekerja sama dengan orang
lain. Jika Anda dapat mewakilkan kepada orang lain, dan memberi kuasa kepada
mereka untuk berhasil, maka semua pihak akan memperoleh keberuntungan.
3.3 Penyesalan dan Lamunan
Setiap saat Anda menyia-nyiakan waktu dengan melamun, maka produktivitas Anda
terus berkurang.
3.4 Menentukan Prioritas
Sebaiknya kita meluangkan waktu 80 persen dari waktu kita di tempattempat
yang kira-kira akan paling menguntungkan dan 20 persen sisanya di tempat
lain. Kebanyakan orang menyusun pekerja an mereka lebih berdasarkan pada
kebutuhan yang mereka rasakan daripada prioritas yang ada. Memang wajar
bahwa orang tidak senang bekerja berdasarkan urutan kepentingannya. Tapi
ketahuilah bahwa dalam hal pengelolaan waktu ini, tidak ada yang lebih baik
dari pada bekerja berdasarkan urutan prioritas. Sukses atau gagalnya seseorang
sangat bergantung pada kepandaian orang itu mengatur waktunya.
4 TES KEAHLIAN MENGATUR
Para wiraswastawan yang berhasil mempunyai perasaan yang jeli tentang ke mana
mereka harus pergi, memiliki tujuan yang jelas dan memiliki motivasi tinggi untuk
mencapai tujuan itu. Karena mereka memiliki tujuan dalam pikirannya, maka
mereka dapat mengatur waktunya dengan baik sedemikian rupa sehingga akan
membimbing mereka ke sasaran yang ditetapkan. Mereka menentukan prioritasprioritas
kegiatan yang akan dapat membawa mereka langsung menuju ke sasaran
yang berharga tersebut.
Bagaimana anda menilainya? Tes berikut ini akan memberikan penjabaran. Berilah
nilai 6 bila jawaban Anda masuk ke kolom "Biasanya", nilai 3 untuk "Kadangkadang",
dan nilai 0 untuk "Jarang"
A. Keahlian menentukan Tujuan Biasanya Kadang Jarang
1 Saya mempunyai rencana usaha yang tertulis yang
selalu mengikuti perkembangan akhir.
2 Saya mempunyai tujuan jangka panjang dan jangka
pendek yang jelas dan mantap dan tertulis
3 Saya menentukan secara khusus Batas waktu
akhir setiap kegiatan.
4 Saya membagi proyek besar menjadi pekerjaanpekerjaan
kecil agar mudah dilaksanakan.
5 Setiap hari saya merencanakan kegiatankegiatan
yang mendekatkan saya pada tujuan.
6 Saya sehari-hari mengerjakan pokok-pokok
kegiatan yang bernilai.
7 Saya menggunakan gambaran mental yang
positif dari tujuan saya agar saya selalu
memperoleh motivasi.
8 Saya membaca buku-buku atau mengha
diri seminar-seminar tentang bagaimana
caranya mencapai tujuan-tujuan saya.
9 Saya seorang "pengambil tindakan".
10 Bila saya merasa tidak puas tentang suatu
segi kehidupan saya, saya akan segera mengambil
langkah untuk mengadakan perubahan.
Kata-kata berikut ini menggambarkan keadaan saya
dalam kaitannya dengan penentuan dan pencapaian
tujuan-tujuan saya :
11 Memiliki motivasi.
12 Terarah dari dalam lubuk hati.
13 Rajin.
14 Bertanggung jawab.
15 Percaya diri.
16 Berpikiran jernih.
17 Berharga.
18 Positif.
19 Berkemampuan mencapai sesuatu.
20 Teratur.
B. Perencanaan dan Penjadwalan Biasanya Kadang Jarang
21 Saya dapat menepati batas waktu akhir suatu
kegiatan dengan masih tetap memiliki waktu
cadangan.
22 Saya setiap hari selalu membuat daftar "apa yang
harus dikerjakan".
23 Saya menentukan prioritas-prioritas terhadap jenisjenis
pekerjaan yang tercapat dalam daftar
"apa yang harus dikerjakan".
24 Saya menyelesaikan pekerjaan dalam daftar "apa
yang harus dikerjakan" yang saya
buat.
25 Saya merencanakan munculnya hal-hal tak
terduga dengan menempatkan cadangan waktu
pada saat saya membuat penjadwalan kegiatan.
26 Saya lebih cenderung untuk mengantisipasi dan
mencegah terjadinya masalah daripada
memecahkannya setelah masalah itu muncul.
27 Saya setiap hari menyediakan waktu-waktu tenang
dimana saya dapat bekerja tanpa gangguan.
28 Saya merencanakan pekerjaan saya dan
melaksanakan rencana saya.
29 Saya mengerjakan tugas-tugas yang paling sulit
dalam "waktu utama" saya yaitu ketika saya
berada dalam kondisi yang penuh dengan
kewaspadaan .
30 Saya tidak memaksakan diri pada saat-saat saya
merencanakan jadwal saya.
31 Saya mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang
terkait satu dengan lainnya demi efisiensi
waktu saya.
32 Saya membatasi jumlah proyek yang ditangani.
Kata-kata berikut menggambarkan jenis perencanaan pada diri saya :
33 Memiliki struktur.
34 Praktis.
35 Bersifat bisnis.
36 Sistematis.
37 Realistis.
38 Memperhitungkan waktu.
39 Penu h persiapan.
40 Teliti.
Jumlah nilai keseluruhan
C. Pengaturan Diri Sendiri Biasanya Kadang- Jarang
1 Ruang bekerja saya rapi dan teratur.
42 Saya mempunyai tempat untuk segala macam
keperluan di kantor saya.
43 Saya dapat menemukan sesuatu dengan mudah
dalam arsip saya.
44 Saya simpan dalam arsip ketika saya pergi.
45 Saya membuat catatan-catatan yang selalu
mengikuti perkembangan terakhir .
46 Saya menggunakan waktu saya sebaik-baiknya.
47 Saya memusatkan pikiran saat bekerja.
48 Saya bekerja dengan baik di bawah tekanan.
49 Saya bersifat toleran terhadap gaya kerja orang
lain.
50 Saya menyenangi sesuatu yang teratur .
Kata-kata berikut menggambarkan keahlian berorganisasi saya :
51 Terperinci.
52 Terarah.
53 Luwes.
54 Efektif.
55 Tegas/konsisten.
56 Berpedoman pada metode.
57 Rutin.
58 Teratur.
59 Rapi.
60 Jujur dan pekerja keras.
Jumlah nilai keseluruhan
Penilaian Hasil Tes Keahlian Mengatur
Tambahkanlah nilai Anda dari masing-masing bagian tes.
Jumlah nilai Anda untuk Tes Keahlian Mengatur:
320-360
Anda seorang perencana dan organisator yang hebat. Anda memiliki
persyaratan yang diperlukan untuk mengatur tujuan-tujuan panjang secara past i
dan jelas. Anda ahli dalam mengatur rencana terperinci guna mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
210-319
Baik untuk hampir sepanjang waktu. Kelengahan Anda yang kadangkala terjadi
bukanlah merupakan masalah yang besar. Bekerjalah mengikuti jalur dan
bersikap tegas, maka Anda akan berhasil dengan organisasi Anda.
120-209
Anda memiliki potensi kerja. Anda akan bisa maju lebih cepat bila Anda
mendapat bantuan dari seorang patner yang menyenangi hal-hal terperinci.
Pertimbangkanlah untuk mempekerjakan karyawan yang dapat bekerja lebih
baik dari Anda untuk bidang-bidang dimana anda merasa lemah/ kurang, atau
mempekerjakan seorang konsultan guna membantu Anda menegakkan sistem
organisasi dasar.
1-119
Anda mempunyai banyak kesempatan untuk memperbaiki. Perencanaan jangka
panjang bagi Anda barangkali Anda artikan sebagai suatu keputusan
untuk menentukan bagaimana Anda akan melewatkan akhir pekan Anda.
Aturlah tujuan yang tertentu bagi din Anda sendiri. Anda cenderung
mempunya i banyak impian, namun selama ini Anda tetap belum
melaksakannya juga. Ingatlah, "salah satu dari hari-hari ini" bukan
merupakan hari-hari ini.
Lebih kecil dari 1
Sungguh heran bahwa buku ini masih tetap Anda pegang dan tidak hilang. Kantor
Anda mungkin tampak seperti adanya seseorang yang telah menempatkan
sebuah granat tangan yang siap meledak di dalam kantor Anda dan Anda tetap
saja tidak peduli.
Saya ucapkan selamat karena Anda telah membaca buku ini.
5. INTREPRETASI HASIL TES KEMAMPUAN MERENCANAKAN
"Saya menggemari peran yang berkelanjutan, dengan suatu tujuan yang
berada di depan, dan bukannya di belakang layar panggung," demikian telah ditulis
oleh Georger Bernand Shaw, seorang penulis drama.
Bila Anda mendapatkan nilai tinggi dalam tes penentuan tujuan, maka
kemungkinan besar Anda memiliki kaitan kuat dengan ungkapan perasaan Tuan
Shaw tersebut di atas. Kemungkinan Anda lebih menyenangi untuk memiliki
tujuan-tujuan dan menentukan sasaran-sasaran tujuan tersebut dilaksanakan
oleh Anda sendiri daripada oleh adanya paksaan orang lain.
a. Penentuan Tujuan
Zig Ziglar, pengarang buku berjudul "See You at the Top" dan "Secrets of Closing
the Sale", mengkisahkan cerita Sir Edmund Hillary, orang pertama yang mendaki puncak
Gunung Everest.
"Dapatkah Anda membayangkan ketika beliau sedang bergerak menuruni gunung
yang tinggi tersebut, dan ada seseorang wartawan yang juga sedang dalam
perjalanan memanjat gunung untuk mewanwancarai beliau dan kemudian bertanya, "Sir
Edmund, ceritakanlah kepada kami, bagaimana caranya Anda memanjat gunung
yang tertinggi di seluruh dunia tersebut ?" Percayakah Anda, ketika Sir Edmund
berkata, "Saya justru baru saja keluar untuk jalanjalan?"
Dengan penuh keyakinan Zig percaya bahwa memiliki tujuan merupakan suatu
keharusan. Pengarang itu mengutip suatu survei yang dilakukan oleh para senior
Universitas Yale.
"Para peneliti menemukan, bahwa di antara para senior yang berhasil meraih
gelar, hanya terdapat 3% dari mereka yang mendefinisikan tujuan mereka secara
spesifik dalam tulisan skripsi mereka."
"Dua puluh tahun kemudian, para peneliti melanjutkan penelitiannya
terhadap para senior di atas, dan ditemukan bahwa 3% dari mereka yang telah
menentukan tujuan khusus dan telah memasukkannya ke dalam skripsi mereka
seperti disebutkan di atas mengalami kehidupan yang jauh lebih baik dibandingkan
dengan 97% lainnya yang tidak menentukan suatu tujuan apa pun."
Para peraih keberhasilan, secara pribadi dan secara profesional, memiliki suatu
cita rasa yang baik dalam menentukan ke mana mereka harus pergi. Mereka
memiliki suatu semangat berapi-api untuk meraih tujuan mereka. Demikian pula
mereka memiliki motivasi yang sangat tinggi. Sebagai akibatnya,
mereka mampu secara bijaksana menyusun dan membagi-bagi waktu mereka. Mereka
menggunakan sistem-sistem perencanaan harian, menetapkan tujuan jangka pendek
serta tujuan jangka panjang secara tertulis, dan merancang rencana-rencana
kegiatan agar tujuan itu dapat dicapai.
Bila dalam tes keahlian mengatur nomor 1 sampai 7 di atas, Anda memiliki nilai
yang tinggi, besar kemungkinan Anda akan juga memperoleh nilai yang tinggi pada
tes nomor 9 dan 16, karena seseorang yang dapat menetapkan tujuan, hanya akan
selalu mengerjakan hal-hal bermakna setiap harinya, serta menetapkan batas waktu
akhir setiap penyelesaian yang umumnya bersifat positif. Orang-orang ini dapat
disebut sebagai "pengambil tindakan" dan yang selalu berpikir secara jelas.
Bila Anda memperoleh nilai rendah, kemungkinan Anda termasuk salah satu
dari kebanyakan orang yang tidak menetapkan tujuan terlebih dahulu. Bila Anda
sedang berpikir tentang bagaimana akan mulai dengan suatu pekerjaan, maka
milikilah kebiasaan untuk selalu menuliskan tujuan-tujuan anda yang bermakna
dan catatlah langkah-langkah tindakan Anda untuk meraihnya, serta kajilah
ulang rancangan tersebut sehari-hari.
b. Pelajaran dari Kemacetan Lalu Lintas
Bila Anda mengisi tes nomor 2 di atas dengan "kadang-kadang" atau
"jarang", saya anjurkan agar Anda membaca karya seorang pengusaha real estate
dari San Fransisco, John Renesh, berjudul "Setting Goals". Dalam tulisan tersebut,
Renesh mengajak Anda untuk mengamati bagaimana seseorang bereaksi
terhadap suatu kemacetan lalu lintas.
"Amatilah sikap ketidaksabaran mereka. Mereka mengetuk-ngetukkan
jarinya ke atap ruang duduk mobilnya dan mengelus-elus kemudinya.
Lihatlah bagaimana para pengemudi yang selalu berusaha untuk bergerak maju,
betapapun rapat ruang jalan yang tersedia. Bilamana mereka tidak dapat
bergerak maju lagi, meskipun hanya sedikit saja, perhatikan bagaimana sikap
mereka dalam mengatur posisi duduk mereka dalam usaha mereka memperoleh
posisi duduk yang lebih nyaman.
Beberapa di antara mereka menjadi gusar, beberapa lainnya kecewa, sedang
beberapa lainnya lagi menjadi bosan atau kelabakan. Akibatnya, para penumpang
terpengaruh pula. Perhatikan diri Anda sendiri dalam situasi demikian.
Amatilah, bagaimana perasaan anda bila Anda dihalangi untuk bergerak maju dalam
usaha mencapai tujuan yang Anda kehendaki dan bagaimana berbedanya
perasaan Anda pada saat Anda sudah boleh meneruskan jalan Anda kembali."
Salah satu cara untuk mendapatkan terobosan dari kemacetan tersebut serta
untuk "menemukan kesempatan untuk meneruskan jalan" adalah dengan cara
menentukan tujuan-tujuan Anda sendiri. Bila Anda belum berhasil
menentukannya, maka kami sarankan agar Anda menuliskan beberapa tujuantujuan
Anda ke atas sehelai kertas, segera sesudah Anda selesai membaca buku ini.
Bagaimana Anda memberikan tanggapan terhadap pertanyaan nomor 9? Apakah
Anda tergolong ke dalam tipe orang "pengambil tindakan" ataukah hanya sebagai
seorang "yang selalu berharap saja?"
Bagi banyak orang, sikap mengharapkan sesuatu dengan sendirinya telah
mengandung suatu tujuan. Mereka tampaknya mendapatkan banyak kenikmatan dengan
hanya mengharapkan sesuatu sebagaimana kenikmatan yang diperoleh secara nyata
oleh para peraih sukses dengan cara mereka mewujudkan impianimpian mereka
menjadi suatu kenyataan. Bagi mereka yang hanya "berharap" dan tidak pernah
melakukan suatu tindakan, mereka akan selalu merasa haus atas suatu
keberhasilan, lebih dari hal-hal lainnya. Bila akhirnya "impian" mereka itu
mulai menjadi suatu kenyataan, mereka mungkin akan justru menjadi gelisah.
Dengan rancangan-rancangan yang hanya berada dalam benak hatinya, mereka
dapat berbuat sesuka hatinya — semuanya berjalan dengan sempurna tanpa
adanya kesalahan. Namun, ketika saatnya tiba di mana mereka mula i
mewujudkan usaha mereka sendiri dan kehidupan perusahaan itu akan
tergantung dari usaha mereka sendiri juga banyak hal tak terduga akan
muncul. Situasi dapat berubah menjadi kacau, penuh dengan risiko, berkembang
secara tidak menentu, serta penuh dengan tantangan dan kegagalan.
Zig Ziglar memperlihatkan alasan lainnya tentang mengapa beberapa orang
menolak untuk menentukan tujuan-tujuan: mereka takut terhadap komitmen. Dia
menyatakan, "Bila kamu berkata, — saya akan mengerjakannyanamun untuk
selanjutnya Anda tidak melakukan apa pun juga, maka Anda telah melakukan
kesalahan sejak awal dengan pengucapan Anda tersebut." Banyak orang tidak
menginginkan berbuat salah pada awal pembicaraan yang dikeluarkan dari
mulutnya sendiri.
Salah seorang wiraswastawan yang berhasil berkata, "Meraih suatu tujuan
bukanlah berarti bahwa sejak saat itu kehidupan Anda akan berhenti. Akan selalu
muncul tujuan-tujuan baru dan hal itu akan menjadikan keberhasilankeberhasilan
lain yang makin besar terpampang di depan Anda untuk dapat Anda
raih."
Ia kemudian melanjutkan, "Secara pribadi, saya senantiasa selalu merasa
membutuhkan sesuatu yang harus saya kerjakan yang menyebabkan saya
bergerak menuju ke tujuan-tujuan saya. Saya merasa didorong untuk
menyelesaikannya."
"Ada waktu-waktu di mana pada siang hari saya bekerja untuk orang lain dan
membangun bisnis saya pada petang hari dan pada hari akhir pekan. Saya sungguhsungguh
merasa sangat lelah selama periode transisi tersebut. Namun,
akhirnya saya dapat juga melaluinya. Sesuatu yang mengagumkan. Saya mulai
dengan impian-impian berjalan di atas air di mana saya memiliki kemampuan untuk
tidak dapat melakukan suatu kesalahan apapun juga. Saya mampu melakukan
apa pun juga."
c. Kontrol Kerumunan
Bukan merupakan suatu kesalahan bilamana kita bergerak maju atau
mundur serta berhenti pada suatu titik yang berlainan pada saat kita
menunggu dalam jalur-jalur antrian. Jarak yang paling dekat antara dua titik
mungkin akan berupa suatu garis, tetapi pada umumnya, garis yang
menghubungkan antara dua buah titik seringkali merupakan sebuah garis yang terdiri
dari titik mulai dan titik berhenti.
Daripada semua terumunan orang bergerak maju bersama menuju pintu masuk,
lebih baik kerumunan orang itu bergerak secara teratur dan tenang ke beberapa
titik lain yang berbeda sehingga orang-orang akan mendapatkan kesan adanya
kemajuan.
Demikian pula halnya, kita akan mampu mengendalikan bertumpuknya pikirapikiran
kita melalui cara menentukan tujuan jangka panjang dengan kelengkapan
beberapa titik-titik penghubung yang ditempatkan sepanjang jalan itu. Pikiran itu
pada dasarnya memiliki kemampuan yang tidak terbatas. Kita dapat mengingat masa
lalu, mengambil keputusan atas masa depan, dan kemudian mengembalikan
ingatan kita kembali ke tempat dimana kita berada tanpa selangkahpun kita
meninggalkan kursi kita. Pikiran-pikiran kita adalah kreatif, dapat berkembang,
dan tidak terpengaruh oleh waktu atau jarak. Untuk alasan-alasan inilah, kita
harus dapat menentukan tujuan-tujuan agar kita dapat mengalami kemajuan.
Tidak ada kata batas akhir untuk apa yang mampu kita mengerti atau kita
selesaikan. Sebagaimana Zig Ziglar telah menempatkannya secara bijaksana: "Anda
pergi sejauh mata memandang dan apabila Anda sampai pada tujuan tersebut,
maka Anda tidak akan mampu untuk melihat lebih jauh lagi."
d. Perencanaan dan Penjadwalan
Bila pada tes nomor 22 Anda mengisinya dengan jawaban "biasanya", berarti
Anda termasuk salah satu di antara 70% orang Amerika yang secara teratur
membuat daftar "kegiatan untuk dikerjakan". Bila Anda menjawab nomor 24
dengan 'biasanya", maka saya ucapkan selamat, Anda dapat menggabungkan
diri Anda dengan sejumlah kurang dari 5% orang-orang dalam bisnis yang
melaporkan bahwa mereka benar-benar selalu dapat menyelesaikan rencanarencana
hariannya. Sebagian besar dari sisa (95%) pada umumnya tidak akan pernah
melihat akhir dari daftar "harus dikerjakan" mereka.
Namun demikian, jumlah persentase di antara para wiraswastawan yang
berhasil dalam menyelesaikan setiap rencana tercantum dalam daftar "harus
dikerjakan" tersebut adalah lebih besar dibandingkan jumlah persentase dari ratarata
orang bisnis. Hal ini disebabkan karena ketahanan para wiraswastawan banyak
tergantung pada perencanaan yang matang, penyusunan waktu yang bijaksana,
serta adanya penjadwalan waktu yang realistik.
Suatu perolehan nilai yang baik dalam tes perencanaan dan penjadwalan
menunjukkan adanya kemungkinan yang besar bahwa kehidupan Anda saat ini
sudah berjalan dengan lancar. Bila tes di atas menghasilkan nilai yang rendah,
Anda tetap dapat bela jar tentang bagaimana caranya untuk mengembangkan
suatu sistem organisasi yang efektif untuk membantu Anda meraih tujuan-tujuan
Anda. Sedangkan gagasan-gagasan berikut ini akan membantu Anda untuk
memulainya.
e. Sistem-sistem Perencanaan
Sistem-sistem perencanaan yang efektif mengandung beberapa hal yang bersifat
umum, seperti suatu tempat untuk menyimpan catatan daftar tujuantujuan jangka
panjang dan jangka pendek, suatu daftar utama (master list) mingguan atau
bulanan, daftar hal-hal yang harus dikerjakan harian, serta adanya map-map yang
berisi masalah-masalah yang masih harus ditangguhkan, yang bersifat peka atau
"mendadak".
Setelah menentukan tujuan-tujuan jangka panjang/pendek yang bersifat pribadi
dan profesional tersebut, maka para perancang yang baik akan mencatat
segala sesuatu mengenai apa saja yang akan mereka kerjakan selama sepekan
atau sebulan, catatan di mana direkam dalam suatu daftar utama yang diberi nama
"laundry list" (daftar cucian). Mereka akan mengkaji ulang dengan seksama semua
bagian dalam daftar laundry list ini. Mereka juga akan memberikan tanda-tanda
khusus pada bagian-bagian yang dianggap penting dan membutuhkan prioritas
penanganan. Kemudian pada saat mereka siap untuk mulai mengerjakan daftar
yang berisi kegiatan apa saja yang harus dikerjakan secara harian, maka
mereka akan melihat dan mengambil daftar utama tersebut sebagai referensi
(bahan kajian).
Setiap hari mereka menyediakan waktu-waktu khusus sesuai waktu-waktu yang
telah dijanjikan sebelumnya antara lain: rapat-rapat serta pertemuanpertemuan.
Lalu, dengan sisa waktu yang tersedia, mereka merencanakan halhal tambahan
yang dibutuhkan untuk dikerjakan yang cenderung terkait dengan kelompok
lain. Misalnya, menjawab kembali pesanan umum yang ditinggalkan melalui
telepon-telepon yang masuk selama hari itu secara sekaligus dan bukannya
dengan membiarkan diri kita terganggu oleh setiap telepon yang masuk yang
seringkali bersifat tidak penting.
Mereka mencatat batas-batas akhir suatu rencana kegiatan, tetapi yang lebih
penting lagi adalah waktu dimana mereka ingin memulai setiap proyek. Sebagai
tambahan mereka menyadari bahwa biasanya kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan
waktu dua kali lipat lebih lama dari waktu yang direncanakan, sehingga faktor ini
harus dipikirkan sedemikian rupa untuk menghindari penjadwalan waktu yang
tidak tepat antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Mereka
mengalokasikan cadangan waktu secukupnya setiap hari dimana pada waktuwaktu
cadangan tersebut mereka tidak menempatkan perencanaan kegiatan
apapun juga.
Banyak para wiraswastawan yang berhasil juga memelihara arsip yang
mengandung hal-hal yang perlu diperhatikan secara khusus, yang akan
mengingatkan mereka akan mendekatnya waktu Batas akhir suatu kegiatan,
pembayaran-pembayaran, hal-hal yang harus dikerjakan segera, dan proyekproyek,
yang semuanya membutuhkan suatu tindak lanjut. Arsip tersebut terdiri dari dua
set map. Set pertama berisi 12 map (satu map untuk setiap bulan), sedangkan set
kedua terdiri dari 31 map untuk harian selama sebulan. Pertama-tama, mereka
menempatkan map bulanan yang sedang berjalan ke dalam rak file dan 31 buah
map harian ditempatkan di belakangnya. Pada hari pertama dari tiap bulan
berikutnya, mereka memasukkan kegiatankegiatan harian dalam seluruh bulan
itu ke masing-masing map harian yang sudah tersedia sesuai dengan kapan
kegiatan tersebut akan mulai dilakukan.
Sebagai tambahan di atas, seorang wanita bisnis mengatakan, bahwa ia juga
memelihara suatu daftar pekerjaan yang berisi "hal-hal yang telah
diselesaikan", di mana ia menuliskan segala sesuatu yang telah selesai
dikerjakan. Ia mencatat kegiatan-kegiatan tersebut dalam satu buku yang terjilid
baik dengan halaman-halaman yang masih kosong. Buku tersebut juga berlaku sebagai
buku catatan daftar pembicaraan telepon serta pertemuan yang dilakukan dengan
siapapun. Ia menyatakan, "Demikian menggembirakan rasanya dapat memiliki
suatu rekaman tertulis mengenai segala macam kegiatan yang dapat saya
selesaikan dengan baik selama setahun penuh."
Bagaimana Mereka Mengelola
Bila nilai Anda rendah dalam tes perencanaan dan penjadwalan, mungkin Anda
telah mencampuradukkan semua prioritas dan menggunakan waktu terlalu
banyak untuk hal-hal yang tidak penting sehingga mengorbankan kemungkinan
perolehan kemajuan untuk mencapai tujuan jangka panjang Anda.
Para wiraswastawan yang berhasil memiliki kemampuan untuk mengatur diri
mereka sendiri, sehingga mereka mampu untuk menangani tujuan-tujuan jangka
panjang/pendek mereka. Mereka mampu membuat penjadwalan, sehingga mereka dapat
membuat kombinasi macam-macam alokasi hal-hal yang perlu diberi prioritas. Di
samping mereka dapat menyediakan waktu untuk menangani
masalah-masalah yang muncul secara mendadak, kemampuan tersebut juga akan
memperluas horizon pemikiran serta pemikiran jangka panjang mereka.
Mereka mampu menyisihkan hal-hal yang membuat ketegangan, tetap dapat
memusatkan diri pada hal-hal yang perlu diperhatikan, memecah proyekproyek
ke dalam kesatuan-kesatuan yang lebih kecil, serta berani minta nasehat bila
diperlukan. Sebagai tambahan, mereka dapat menjaga diri mereka sendiri agar selalu
memiliki motivasi.
Kerapkali mereka mempergunakan sejenis diagram tertulis atau diagram yang
dapat tampak mata (visual diagram) atau diagram aliran (flow charts) yang dapat
membantu mereka agar tetap ingat pada garis-garis besar rencana mereka,
sehingga mereka tidak terlena dan masuk ke dalam masalah-masalah yang terlalu
rinci. Beberapa orang, dengan siapa kami mengadakan wawancara, mereka menuliskan
garis-garis besar tujuan-tujuan dan rencana-rencana mereka pada sebuah kertas yang
besar dan lebar. Seorang wanita bahkan menempatkan rancangan bisnisnya pada
bahan tirai jendela yang dilekatkan di dinding kantornya. Kemudian ia
menuliskan kegiatan-kegiatan dirinya sendiri di atas sehelai pita yang dengan mudah
dapat ia tempelkan pada tirai tersebut. Setiap pagi ia membuka tirai itu, sehingga
dapat melihat garis-garis besar kegiatankegiatan pada hari tersebut dalam kaitannya
dengan keseluruhan rencananya, membuat revisi di mana diperlukan — kemudian,
setelah saat pulang kantor, digulungnya kembali tirai tersebut.
Tuliskanlah
Rekamlah semuanya dalam bentuk tulisan, tidak hanya untuk perjanjianperjanjian
kerja, tetapi juga terhadap tujuan-tujuan, rancangan-rancangan, serta
penjadwalan. Menuliskan segala sesuatu akan membuat Anda dapat berpikir nalar,
memperkuat komitmen Anda terhadap ide-ide dan membuat Anda selalu
melakukan tindak lanjut.
John Renesh memberi nasihat, sebaiknya Anda menuliskan rencanarencana
bisnis yang berisi pernyataan tentang apa yang ingin Anda selesaikan, tentang tujuan
dari bisnis Anda serta bagaimana Anda bermaksud untuk menyelesaikannya. Anda
dapat menulis sebanyak satu paragraf atau lebih untuk setiap tiga topik tersebut.
Selanjutnya Renesh berkata, "Suatu rencana bisnis secara sederhana
merupakan suatu pernyataan mengenai apa yang terjadi terhadap bisnis itu dan
bagaimana Anda akan mengerjakannya. Bila Anda ingin melibatkan pihak lain,
seperti investor atau bank, Anda harus bersikap lebih eksplisit karena mereka
mengharapkan lebih banyak penjelasan terperinci. Dalam hal ini, dukunglah
perasaan intuisi Anda dengan studi-studi kasus, tendensi, bahanbahan cetakan atau
artikel-artikel serta tambahkanlah beberapa eksibisi demi untuk mendukung
rencana Anda." Nilai yang tinggi dalam tes yang terdapat dalam bab ini,
menyadarkan akan pentingnya penentuan tujuan, pembuatan rencana dan
mengungkapkan semuanya itu dalam bentuk tulisan. Bila nilai Anda rendah,
kemungkinan besar Anda tergolong dalam kelompok yang menganggap
kehidupan itu mudah dan cenderung menjadi budak dari tujuan-tujuan yang mereka
tetapkan sendiri, dan yang merasa takut, bahwa sistem-sistem organisasi milik
mereka akan menghambat kreativitas mereka. Ingatlah, bahwa Anda sendirilah yang
memiliki rencana tersebut, rencana itu sendiri tidak memiliki Anda. Oleh karena
itu, rencanakanlah secara hati-hati — dan buatlah dalam bentuk tulisan.
f. Pengaturan Pribadi
Nilai Anda dalam tes Pengaturan Pribadi akan menunjukkan sampai tingkat
mana keterampilan Anda dalam melakukan pengaturan, apabila Anda masuk ke
dalam suatu bisnis. Waktu yang paling tepat untuk mengatur diri Anda sendiri,
meja kerja Anda, arsip-arsip Anda, waktu Anda dan hasil-hasil yang Anda peroleh
adalah sekarang ini juga, sebelum Anda sibuk dengan tambahan-tambahan
kegiatan yang berkaitan dengan jenis-jenis produksi perusahaan, iklan, dan
pelayanan konsumen.
Howard Morhaim memperingatkan kita. "Sistem pengaturan merupakan hal
yang amat penting sekali, baik dalam mengatur kehidupan Anda sendiri, maupun
dalam memberikan kesan pada orang lain mengenai kemampuan Anda untuk
menggarap bisnis Anda. Bagi seorang wiraswastawan, maka masalah yang
paling penting adalah dalam memberikan kesan bahwa Anda memiliki wewenang
dan mampu untuk melakukan pengawasan terhadap apa yang dikerjakannya.
Orang-orang tidak ingin mengadakan hubungan bisnis dengan seseorang yang
menurut pandangan mereka, bekerja secara tidak teratur."
Morhaim mengatakan lebih lanjut, "Para konsumen harus merasa yakin
apabila ternyata ada sesuatu yang tidak Anda ketahui, Anda tetap mampu untuk
mencari informasi agar tetap dapat menangani masalahnya dengan baik. Salah satu
cara untuk memperoleh informasi yang penting dan dengan cepat, serta untuk
menemukan jawaban-jawaban yang benar, adalah dengan cara melibatkan diri
Anda masuk ke dalam suatu sistem dukungan dari orangorang yang
berpengetahuan tinggi yang telah terkait melalui hubungan yang lebih bersifat
pribadi. Orang-orang yang dapat Anda hubungi melalui telepon hanya dalam waktu
yang relatif singkat pada saat Anda membutuhkan bantuannya."
Ditambahkannya, "Anda hams teratur sesuai dengan perkembangan kemajuan bisnis
Anda.," Jangan terlalu mengadakan pengaturan yang berlebihan, misalnya dengan
melaksanakan pembelian peralatan-peralatan kantor yang kurang diperlukan.
Saya membeli sebuah komputer lima tahun yang lalu dan hanya berada tetap di
meja sayer tanpa pernah berfungsi sebagaimana mestinya,
kecuali bahwa beradanya komputer itu membuat saya merasa menjadi orang penting.
Morhaim mengubah filsafat-filsafatnya menjadi suatu keberhasilan bagi para
kliennya, "Orang-orang yang saya wakili merupakan orang-orang yang sangat
aktif. Saya tidak terlalu yakin dalam mewakili seluruh penulis-penulis yang terlalu
banyak jumlahnya. Saya lebih memiliki keyakinan apabila saya mewakili kelompok
kecil penulis-penulis dan membantu mereka untuk menyadari kemampuan yang mereka
miliki, baik dari sudut kreativitas maupun dari segi keuangan. Karena itulah,
pendapatan rata-rata para klien saya berdasarkan per kapita adalah lebih besar
dibandingkan dengan para klien dari kebanyakan perwakilan-perwakilan lainnya.
Yang lebih penting, mereka menuliskan pekerjaan tulis menulis yang mereka
kehendaki untuk ditulis dan mengerjakannya sampai tulisan itu selesai dan
diterbitkan."
Di samping kepuasan dalam menyadari, bahwa is telah menjadi salah satu sarana
keberhasilan para kliennya, Morhaim sendiri juga menikmati banyak keberhasilan
dalam keuangan. Beliau berkata, "Penghasilan saya telah berlipat dua kali setiap
tahun sejak saya memulai bekerja sebagai perwakilan usaha tersebut dan
tampaknya akan terjadi hal yang sama pada tahun Mi."
g. Ambillah Tindakan
Lihatlah dari sudut pandang lain, dari cara Anda mengatur staf dan
kehidupan profesi Anda, kemudian periksalah catatan kegiatan dan catatan
pengaturan waktu Anda. Anda pasti menemukan hal-hal yang perlu dipelajari lagi
lebih lanjut. Hal paling penting dari kesemuanya itu, ambillah tindakan sekarang
juga untuk mengatur diri Anda menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh seorang Diplomat Inggris, Benjamin
Disraeli menyatakan bahwa "Setiap tindakan tidak selalu akan membawa
kebahagiaan, tetapi kebahagiaan tidak akan pernah terjadi tanpa adanya suatu
tindakan."
DAFTAR PUSTAKA
1. Chandra P. 1990. Project Preparation, Appraisal and Implementation. New Delhi:
Tata McGraw Hill Publisher.
2. Foss, J.Nicolai. (2000). Strategy, Bargaining, and Business Organization: Some
thoughts on the transaction cost, Fondations of Firm Strategy.
Frederiksberg Denmark: Copenhagen Business School.
3. Hitt, Michael,A, et al. (1996). Strategic Management: Competitiveness and
Globalization. New York: West Publishing Company.
4. Meredith, Geofrey,G. et.all. 2002. The Practice of Entrepreneurship. International
Labour Organization, Geneva.
5. Suwarsono. 1993. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: Badan Penerbit YKPN.
6. Sutoyo, S.2003. Studi Kelayakan Proyek: Konsep dan Teknik. Jakarta: Badan
Penerbit LPPM.
7. Zimerer, Thomas W dan Scarborough, Norman, M, 1998. Essentials
Entrepreneurship and Small Business Management, 2nd Edition. Prentice Hall,
Inc. New Jersey.

1 komentar:

  1. Halo, Aplikasi Kredit Apakah anda tertarik untuk mendapatkan pinjaman @ 2%? Jika ya,? email kami sekarang untuk informasi lebih lanjut tentang pinjaman yang Anda butuhkan sebagai pinjaman. Sekarang silahkan hubungi kami di: gloryloanfirm@gmail.com bersama-sama dengan informasi di bawah ini. Penawaran kami $ 3,000.00 sampai $ 20,000.000.00 juga berlaku untuk informasi lebih lanjut {Lengkapi formulir di bawah pinjaman} Nama Anda: =========== NEGARA: =========== NEGARA =========== ALAMAT: =========== GENRE: =========== Jumlah yang dibutuhkan: ========== = PERIODE: =========== NOMOR TELEPON: =========== ============= Mrs. Glory Hubungi kami di e ini mail: gloryloanfirm@mail.com Salam
    Akun yang lebih baik dari perusahaan yang sah.
    membalas

    BalasHapus