1. TEORI AKUNTANSI
2. KATA PENGANTAR Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji
syukur ke hadirat Allah SWT, ataslimpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya telah
memberikan petunjuk, kesehatan,kesempatan dan kekuatan kepada penulis sehingga
dapat menyajikan Makalah yangberjudul “Teori Akuntansi”. Di dalam tulisan ini,
disajikan pokok-pokok bahasan yangdisusun sebagai bahan penuntun atau pegangan
mahasiswa dengan materi yang telahdisesuaikan khususnya mata kuliah “Teori
Akuntansi”. Harapan penyusun bahwamakalah ini dapat membantu para mahasiswa dan
tim pengajar dalam kegiatanperkuliahan. Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Novi Priyati, S.Pd, MMselaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi atas
bimbingan dan pengarahannya selamapenyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang
yang telah membantu dan tidak dapatdisebutkan satu per satu. Disadari bahwa
dengan kekurangan dan keterbatasan yangdimiliki penyusun, walaupun telah
dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapimasih dirasakan banyak
kekurangtepatan, Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikdan saran yang
membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Bekasi, Januari
2012 Tim Penyusun ii
3. DAFTAR ISIHALAMAN
JUDUL………...……………….....…………................................ iKATA
PENGANTAR……………………...........................................................
iiDAFTAR ISI……………………….…………………………..………….......... iiiBAB I PENDAHULUAN
………………...…………………….................. A. Latar 1
Belakang............................................................................
2 B.
Tujuan........................................................................................
.. 3BAB II SISTEM INFORMASI AKUNTANSI...............................................
4 A. Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi...................................... 4 B. Tujuan Sistem Informasi
Akuntansi............................................ 6 C. Sistem Informasi
Akuntansi Pembelian...................................... 8 D. Sistem Informasi
Akuntansi Persediaan...................................... E. Analisis
Perusahaan.....................................................................
17BAB III STRUKTUR TEORI AKUNTANSI..................................................
20 A. Hakikat Struktur Teori
Akuntansi............................................... 22 B. Tujuan Laporan
Keuangan.......................................................... 23 C.
Postulat Akuntansi.......................................................................
24 D. Konsep Teoritis
Akuntansi.......................................................... 31 E.
Prinsip Dasar
Akuntansi.............................................................. F.
Standar Akuntansi.......................................................................
32BAB IV TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA............................ 36 A.
Teori
Akuntansi...........................................................................
39 B. Teori dan Pembuat Kebijakan Akuntansi....................................
40 C. Sifat Teori
Akuntansi.................................................................. 42
D. Periodisasi Teori
Akuntansi........................................................ 44 E. Metode
Perumusan (Konstruksi)................................................. 50 F.
Pendekatan dalam Perumusan Teori........................................... iii
4. G. Perumusan Teori Akuntansi di
Indonesia................................... 52BAB V LAPORAN LABA
RUGI................................................................... A.
Pengertian Laporan Laba
Rugi.................................................... 52 B. Konsep
Pengukuran Laba dan Bentuk-Bentuk Laporan Laba 53 Rugi.............................................................................................
55 C. Unsur-Unsur Laporan Laba
Rugi................................................ 58 D. Seksi-Seksi
Perhitungan Laba Rugi............................................ E. Laba
Komprehensif.....................................................................
59BAB VI LAPORAN ARUS
KAS................................................................... 60 A.
Pengertian Laporan Arus
Kas..................................................... 61 B. Tujuan dan
Kegunaan.................................................................. 64
C. Bentuk dan Metode Laporan Arus Kas....................................... 65
D. Penyajian Laporan Arus
Kas....................................................... E. Penyusunan
Laporan Arus Kas................................................... 66BAB V
NERACA DAN PENCATATAN...................................................... 66
A. Rekening (The
Account).............................................................. 70 B.
Rekening Neraca (Rekening Riil)...............................................
70 C. Rekening Rugi Laba (Rekening Nominal)..................................
71 D. Pembukuan Berpasangan (Double Entry Bookkeeping)............. 73 E.
Daftar Rekening (Chart of Account)...........................................
74 F. Pencatatan Transaksi ke Dalam
Jurnal........................................ 77 G. Neraca Percobaan (Trial
Balance).............................................. H. Rincian Jurnal dan
Buku Besar................................................... 79BAB VIII
PENUTUP..........................................................................................
79 A.
Kesimpulan..................................................................................
80 B.
Saran............................................................................................DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................
iv
5. BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Akuntansi yang
dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan
pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu. praktik akuntansi
tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor
sosial, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam
suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di
negara lainnya. Untuk melaksanakan suatu praktik akuntansi yang baik, tidak
cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik
akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dan
sebagainya, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi. Teori akuntansi
sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi
berjalan seperti yang ada sekarang. Di dalam praktik akuntansi terdapat beragam
permasalahan yang harus dipecahkan. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan
tersebut tidak cukup hanya dengan mengandalkan pengalaman semata, namun untuk
mencapai praktik akuntansi yang baik dan sehat, maka dalam menyelesaikan
masalah juga diperlukan landasan teori yang sehat dan baik pula. Teori
akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi. pengetahuan terhadap
teori akuntansi akan mengimbangi berbagai keterbatasan pengalaman dan kemampuan
praktis dalam menyelesaikan masalah. Dengan teori akuntansi orang akan dapat
melihat suatu permasalahan dengan perspektif yang lebih luas dan terinci, dan
tanpa teori yang melandasinya, praktik akuntansi yang baik dan sehat bisa
dipastikan tidak akan tercapai. v
6. B. TUJUAN 1. Memahami pengertian dari teori akuntansi 2.
Mengetahui pengklasifikasian dari teori akuntansi 3. Memahami bagaimana aspek
sasaran teori dari teori akuntansi 4. Mengetahui fungsi dari teori akuntansi 5.
Mengetahui apa yang menjadi tujuan teori akuntansi vi
7. BAB II SISTEM INFORMASI AKUNTANSIA. PENGERTIAN SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Elemen sistem : Tidak
semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar
adalah: Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan. Jenis Sistem :
• Sistem Lingkaran Terbuka sistem yang tidak
mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan. • Sistem Lingkaran
Tertutup sistem yang disertai oleh adanya elemen
mekanisme kontrol dan tujuan. Sifat Sistem : • Sistem terbuka : Sistem yang
dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya. • Sistem Tertutup :
Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya. • Sistem
Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik • Sistem Konseptual
: sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk
mewakili suatu sistem fisik. Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan
sebagai sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi
yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi
pemakainya. Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan bagi pemakai akuntansi
yaitu pihak luar (ekstern) organisasi perusahaan dan pihak dalam (intern)
oraganisasi perusahaan. Kebutuhan para pemakai ekstern dapat dipenuhi dengan
adanya publikasi laporan laba/rugi. Sedangkan para pemakai intern dapat 1
8. memenuhi kebutuhan informasi akuntansinya untuk mencapai
nilai ekonomis (laba) perusahaan semaksimal mungkin. Dalam SIA ada 2 pemakai
informasi akuntansi yaitu: 1. Pihak ekstern – Para langganan – Para leveransir
(supplier) – Para pemegang saham (stockholder) – Para pegawai – Para pemberi
pinjaman – Instansi Pemerintah 2. Pihak Intern SIA menyiapkan informasi bagi
manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber
yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan
lingkungan sekitarnya.B. TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1. Untuk mendukung
operasi-operasi sehari-hari (to Support the –day-to-day operations). 2.
Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by
internal decision makers). 3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan
pertanggung-jawaban (to fulfill obligations relating to stewardshipC. SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN Sistem Informasi Akuntansi Pembelian adalah
kegiatan pemilihan sumber, pemesanan dan perolehan barang dan jasa sebagai
salah satu aktivitas utama operasi bisnis perusahaan. Sistem Informasi
Akuntansi Pembelian (SIA Pembelian) merupakan sistem yang dibangun untuk
mempermudah pelaksanaan pembelian dengan meng-otomatisasi-kan atau
meng-komputerisasi keseluruhan 2
9. maupun beberapa bagian dari proses pembelian tersebut
disertai denganpengendalian atau kontrol atas sistem komputerisasi tersebut.
Proses pembelian setiap jenis perusahaan hampir serupa karenameliputi beberapa
atau seluruh kegiatan berikut ini :1. Konsultasi dengan supplier yang diadakan
sebelum pembelian berlangsung dengan cara menghubungi beberapa supplier untuk
mendapatkan pemahaman mengenai ketersediaan kuantitas dan harga dari barang dan
jasa.2. Pembuatan dokumen permintaan pengadaan barang atau jasa dengan
mendapatkan Persetujuan dari supervisor. Permintaan ini kemudian digunakan oleh
departemen pembelian untuk memesan barang.3. Mengadakan perjanjian dengan
supplier untuk pembelian barang atau jasa dimasa yang akan datang. Perjanjian
dengan supplier meliputi pesanan- pesanan pembelian (pesanan yang sebetulnya
dikirim ke supplier) dan kontrak dengan supplier.4. Penerimaan barang atau jasa
dari supplier dimana perusahaan harus memastikan bahwa hanya batang yang
dipesan berada dalam kondisi baiklah yang akan diterima5. Pengakuan kewajiban
atas barang dan jasa yang diterima dari supplier yang akan dicatat oleh
departemen hutang pada saat tagihan diterima dari supplier.6. Pemilihan invoice
yang akan dibayar.7. Penulisan, penandatanganan dan pengiriman cek kepada
supplier. Dokumen yang terkait ke kepada siklus pembelian adalah:1. Purchase
Requisition (Permintaan Pembelian)2. Purchase order (Pemesanan Pembelian)3.
Receiving order (Penerimaan Pesanan)4. Supplier (Vendor) invoice5. Disbursment
voucher6. Disbursment check7. Debit memorandum 3
10. 8. New supplier (vendor) form 9. Request for proposal
(or quotation) Pengendalian internal pada siklus pembelian meliputi: 1.
Pemisahan tugas. Individu-individu yangmengotorisasi, melaksanakan pembelian,
dan mencatat transaksi adalah individu yang berbeda untuk menghindari
terjadinya kecurangan. 2. Menggunakan informasi dari kejadian lampau untuk
mengontrol aktivitas pembelian 3. Mengamati dari dekat semua kegiatan pembelian
4. Dokumen-dokumen yang berurutan dan bernomor urut tercetak. 5. Mencatat semua
pihak yang bertanggung jawab atas proses yang terjadi 6. Membatasi akses ke
aset dan informasi perusahaan. 7. Merekonsilidasi semua catatan dengan bukti
fisik dari aset yang ada.D. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN Persediaan
adalah aktiva perusahaan yang meliputi barang jadi yang tersedia untuk dijual
kembali, barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi dan bahan serta
perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi. Persediaan yang terdapat
dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya,
dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. 1.
Dilihat dari fungsinya a. Batch stock atau lot inventory b. Fluctuation stock
c. Anticipation stock 2. Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan
pengerjaan produk : a. Persediaan bahan baku (raw material stock) 4
11. b. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli
(purchase parts/component stock)c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau
barang-barang perlengkapan (supplier stock)d. Persediaan barang setengah jadi
atau barang dalam proses (work in process/progress stock)e. Persediaan barang
jadi (finished goods stock) Pada dasarnya terdapat lima catatan yang paling
penting atau utamadalam sistem persediaan :1. Permintaan untuk dibeli (purchase
requisition)2. Laporan penerimaan (receiving report)3. Catatan persediaan
(balances of stores record)4. Daftar permintaan bahan (material requisition
form)5. Perkiraan pengawasan (control accounting) Sistem pencatatan persediaan yaitu:1.
Periodic System, yaitu pada setiap akhir periodedilakukan perhitungan secara
fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir.2. Perpetual System atau juga
disebut Book Inventories, yaitu setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat
dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi
persediaannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai
suatupersediaan, diantaranya dengan :a. first-in, first out (FIFO)b. rata-rata
tertimbang (weighted average)c. last in, first-out (LIFO) Elemen yang harus ada
untuk mendukung pengendalian internal yangbaik atas persediaan adalah:1.
Pemilihan karyawan, pelatihan dan disiplin yang baik.2. Pengendalian yang ketat
atas barang yang datang melalui sistem barcode. 5
12. Pengendalian yang efektif atas semua barang yang keluar
dari fasilitas. Pengendalian persediaan mencakup tindakan mempertahankan jumlah
persediaan yang optimum, dimana jumlah persediaan sesuai dengan kebutuhan
operasi perusahaan. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan menambah biaya
dan modal kerja membeku di persediaan, sedangkan jumlah persediaan yang terlalu
sedikit akan menghambat kelancaran produksi maupun distribusi dan mengakibatkan
opportunity lost. Oleh karena tersebut terdapat sebuah metode untuk mempermudah
pengendalian jumlah persediaan yang disebut Economic Order Quantity (EOQ).E.
ANALISIS PERUSAHAAN 1. Sekilas tentang PT JawaComm’ PT. JawaComm’ Indonesia
adalah satu-satunya cabang waralaba pusat JawaComm’ Corporation di Indonesia
yang berdiri sejak tahun 2003. PT. JawaComm’ Indonesia bergerak di bidang jasa
pengisian ulang tinta printer sekaligus menjual berbagai macam perlengkapan
printer. Menurut perusahaan, permintaan dan penjualan dari tahun 2004 hingga
tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 40 %. Pemilik perusahaan memutuskan
untuk membuka outlet cabang di berbagai daerah Jakarta dan memberikan izin
waralaba ke berbagai kota besar maupun kecil di Indonesia. Pada Maret 2005
perusahaan telah memiliki lebih dari.7 outlet dan 9 perusahaan yang membeli izin
waralaba. PT JawaComm’ Indonesia memiliki supplier dari berbagai negara dan
berperan sebagai supplier bahan baku bagi setiap outlet dan waralaba-nya untuk
menjaga kualitas produk. PT. JawaComm’ Indonesia pada saat ini memiliki jumlah
karyawan lebih dari 50 orang dan akan terus bertambah seiring dengan
perkembangan perusahaan. 2. Bidang Usaha Perusahaan PT JawaComm’ Indonesia
telah menjalani 3 bidang usaha sebagai berikut: 6
13. 1. Cartridges dan Toner Refill2. Clonink (Infusion
Technology)3. Product Supply/Selling 3. Analisis Sistem Berjalan Rich
PictureRich Picture menggambarkan system berjalan yang ada saat ini. Gambar 11.
Rich Picture sistem pembelian dan persediaan PT.JawaComm’ Indonesia 4. Sistem
Yang DiusulkanRich Picture berdasarkan prosedur yang diusulkan adalah: 7
14. 8
15. Dokumen-dokumen pendukung dari luar dalam sistem
pembelian danpersediaan terkomputerisasi terdiri dari:1. Faktur Pemasok2. Bukti
Pengiriman Pemasok (Surat Jalan)3. Bukti pengeluaran kas (Bukti Transfer, Cek
dsb) Laporan-laporan yang diusulkan untuk dibuat berdasarkan kebutuhaninformasi
dari pihak yang bertanggung jawab terdiri dari:1. Laporan Pembelian (LBM)2.
Laporan Pengeluaran Barang (LBK)3. Laporan Retur Barang (LRP)4. Laporan Hutang
(LH)5. Laporan Pembayaran (LP)6. Laporan Persediaan (LB)7. Laporan Prestasi
Pemasok (LPP) Laporan Catatan akuntansi yang diusulkan untuk digunakan terdiri
dari :1. Jurnal Pembelian (JP)2. Jurnal Pengeluaran Kas (JPK)3. Jurnal Retur
Pembelian (JRP) 6. Problem Domain Dengan class diagram bisa dijelaskan hubungan
antara object/class yangterkait. Dan dari masingmasing class yang saling
berasosiasi akan mempunyaievent, behavior. Sehingga dapat dijelaskan proses apa
yang ada dari masing-masing class yang ditunjukkan dalam gambar 12. 9
16. Gambar 12. Class DiagramGambar 13. Usecase Diagram 10
17. 7. Application Domain Dalam application domain ini
dijelaskan proses yang terkait denganactor (user) dan sistemnya, yang merupakan
interaksi antara actor dan system.Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan
usecase diagram. Dalam prosesnyaakan dijelaskan rincian dari setiap usecase
yang ada seperti yang ditunjukkandalam gambar 13. Proses berikutnya adalah
membuat sequence diagram yang menjelaskanurutan proses yang dilakukan oleh
actor yang berinteraksi dengan system. Salahsatu contohnya adalah seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 14. Gambar 14. Sequence Diagram mendaftar karyawan
Proses design selanjutnya adalah membuat daftar function dan membuatnavigation
diagram seperti ditunjukkan dalam table 4 dan gambar 15. Dalamdaftar fungsi
dijelaskan deskripsi dari fungsi, jenis fungsinya (active, passive) danjenisnya
(Update, Read, Signal, Compute). Menentukan arsitektur design(component &
Deployment), dan menghubungkan komponen yang ada sepertiditunjukkan dalam gambar
16 dan gambar 17. 11
18. Tabel 4 Function Specification Membuat LBK Operation
buatLBK()Category _ Active Update X X Read Passive X Compute signalPurpose
Menyajikan informasi pengeluaran barangInput data No_BBKConditions Klasifikasi
per tanggal ataupun per No_BBK yang ditentukan oleh aktor akan memicu
pengaksesan ke dalam class BBK yang mengakses class SPPBEffect Mengetahui
kuantitas dan harga barang yang keluar dari persediaan di gudangAlgorithm Input
startDate Input endDate Show Crystal Report Viewer Control Open BBK Read BBM
Between startDate And endDate and Group by Kd_BBK, Tgl_Keluar Set value Close
BBK, SPPB Display Value Print ManuallyData No_BBK:StringStructures
Tgl_Keluar:Date Kd_Barang:String Jenis_Barang:String Kuantitas_Keluar:int
Satuan_Barang:String Harga_Perunit:Long SubTotal_Keluar:Long
Total_Keluar:LongPlacement -Involved BBK 12
19. ObjectTriggering -events Gambar 16 Component Diagram 13
20. Gambar 17 Deployment Diagram Proses akhir adalah
menentukan object yang akan diimplementasikan kedalam bentuk database dari
setiap object/class hasil analisis. 14
21. BAB III STRUKTUR TEORI AKUNTANSIA. HAKIKAT STRUKTUR
TEORI AKUNTANSI Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan dalam
penyusunan teori akuntansi, kerangka acuan yang dihasilkan didasarkan pada
serangkaian elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi.
Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut : 1)
Suatu pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan. 2) Suatu pernyataan
dari postulat dan konsep teoritis dari akuntansi yang terkait dengan
asumsi-asumsi lingkungan dan hakikat unit akuntansi. Postulat dan konsep
teoritis ini diturunkan dari pernyataan tujuan. 3) Suatu pernyataan mengenai
prinsip-prinsip akuntansi dasar berdasarkan postulat maupun konsep teoritis. 4)
Sekelompok teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
Dalam pengembangan teori akuntansi selain pertimbangan kemampuan untuk
menjelaskan atau meramalkan, juga harus dipertimbangkan kesanggupan teori tersebut
untuk mengukur risiko, atau probabilitas prediksi untuk berfungsi sebagai
pernyataan yang tepat atas kejadian di masa depan. Teori akuntansi dapat
dikelompokkan dalam tiga tingkat utama, yaitu: 15
22. 1. Teori Sintaksis2. Teori Interpretasional3. Teori perilaku
(pragmatis) 1. Teori Sintaksis Teori ini berhubungan dengan struktur proses
pengumpulan data danpelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan
praktek akuntansi yangsedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan
harus bereaksi terhadapsituasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan
kejadian-kejadiantertentu. Teori-teori yang berhubungan dengan struktur
akuntansi antara lain teoripraktek akuntansi tradisional (oleh Ijiri dan
Sterling) yang disebut model Ijiri,model ini menerangkan praktek akuntansi
tradisional yang ditekankan pada sistembiaya historis/ harga perolehan
(historical cost system). Diperlukan untukmemperoleh pandangan yang lebih luas
tentang praktek yang sedang berlangsung.Teori ini memungkinkan untuk dievaluasi
secara lebih tepat, juga memungkinkanpengevaluasian terhadap praktek-praktek
yang ada, yang tidak sesuai dengan teoritradisional. Teori yang berhubungan
dengan struktur akuntansi dapat diuji untukmelihat konsistensi logis dalam
teori itu, atau untuk melihat apakah teori-teori itubener-bener dapat
meramalkan apa yang dikerjakan akuntan. Pengujian lainmenunjukkan bahwa
meskipun teori tradisional tidak lengkap, namun sudahmenunjukkan
variabel-variabel yang relevan. 2. Teori Interpretasional (semantis) Teori ini berkonsentrasi
pada hubungan antara gejala (obyek ataukejadian) dan istilah atau simbol yang
menunjukkannya. Teori-teori yang berhubungan dengan interpretasi (semantik)
diperlukanuntuk memberikan pengertian dalil-dalil akuntansi yang bertujuan
meyakinkanbahwa penafsiran konsep oleh para akuntan sama dengan penafsiran para
pemakailaporan akuntansi. 16
23. Pada umumnya, konsep akuntansi tidak dapat
diinterpretasikan dan tidakmempunyai arti selain sebagai hasil prosedur
akuntansi tertentu. Misalnya, labaakuntansi merupakan konsep buatan yang
mencerminkan kelebihan pendapatanatas beban sesudah menerapkan aturan tertentu
untuk mengukur pendapatan danbeban. Teori interpretasi memberikan interpretasi
yang berguna terhadap konsepbuatan dan menilai prosedur akuntansi alternatif
berdasarkan interpretasi. Namun,konsep-konsep umum sering tidak dapat
diinterpretasikan dan diberi pengertianyang berbeda oleh para peneliti yang
berbeda. Misalnya, nilai tidak memilikiinterpretasi khusus. Current value
(nilai saat ini/nilai berlaku) akan mempunyaipengertian yang sama, sebelum
menginterpretasikan kita harus melihatsubkonsepnya dahulu sehingga terdapat
kesepakatan yang jelas mengenaiinterpretasinya. Konsep nilai sekarang dari jasa
yang akan datang, arus kas yangdidiskontokan (discounted cash flows), harga
pasar berlaku (current marketprices), dan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value) semuanyamerupakan subkonsep dari nilai
berlaku (current value) dan masing-masing dapatdiberi aturan interpretasi
khusus. Contoh penerapan teori interpretif adalah sebagai berikut:
pengukurannilai persediaan pada saat ini, langkah pertama adalah menunjukkan
sub konsepuntuk menerapkan aturan interpretasi khusus. Jika harga beli berlaku
yang dipilihmaka current value dapat didefinisikan sebagai harga tukar untuk
suatu barang dipasar pembelian pada tanggal neraca. Jika harga pasar tidak ada
dapat dianggapharga pasar tidak layak pakai, maka alternatifnya adalah menilai
prosedurakuntansi lain yang tersedia dalam kondisi interpretasi ini. Pembuktian
teori ini dapat diperoleh dari riset yang dilakukan untukmenentukan apakah
pemakai informasi akuntansi memahami makna yangdimaksudkan oleh pembuat
informasi, apakah telah konsisten dengan teori yangada. 3. Teori Perilaku
(pragmatik) Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar
akuntansiterhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori
akuntansi 17
24. adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan
keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para
pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat
penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal
terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor.
Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik,
psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media
pelaporannya.B. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan
informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan
adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi : • Neraca • Laporan laba rugi • Laporan perubahan ekuitas •
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
atau laporan arus dana • Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini
memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai
dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi nonkeuangan. 18
25. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah
dilakukanmanajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban
manajemenatas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin
melihat apayang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agarmereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup,
misalnya,keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan
ataukeputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Menurut APB (The
Accounting Principle Board) yang bernaung dibawahAICPA mengeluarkan pernyataan
nomor 4 yang berjudul “Basic Concepts andAccounting Principle for Business
Enterprise.” Tujuan laporan keuangan adalah:1. Tujuan Khusus Menyajikan laporan
posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya sesuai GAAP
(General Accepted Accounting Principle).2. Tujuan Umum a. Informasi
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan. b. Informasi sumber laba c.
Menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba d. Informasi perubahan
harta dan kewajiban e. Informasi relevan lain yang dibutuhkan3. Tujuan
Kualitatif a. Relevan b. Dapat dimengerti c. Dapat dicek kebenarannya d. Netral
e. Tepat waktu f. Dapat diperbandingkan g. Lengkap Pemakai Laporan Keuangan•
Investor• Karyawan• Pemberi Pinjaman 19
26. • Pemasok dan Kreditor usaha lainnya • Pelanggan •
Pemerintah • Masyarakat Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu : •
Dapat Dipahami • Relevan • Keandalan • Dapat diperbandingkanC. POSTULAT
AKUNTANSI Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah berterima umum karena
kesesuaiannya dengan (untuk menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan
yang menggambarkan aspek/lingkungan ekonomi, politik, sosiologis dan hukum
suatu lingkungan di mana akuntansi itu beroperasi 1. Postulat Entitas Postulat
Entitas menyatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang
terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat ini
memungkinkan akuntan membedakan antara transaksi bisnis dan individu: akuntan
melaporkan transaksi perusahaan, bukan transaksi pemilik perusahaan. 2.
Postulat Kelangsungan Usaha (Going Concern) Postulat Kelangsungan Usaha
menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan
proyek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan
bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang
dapat diketahui 20
27. dan sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi
untuk periode waktu yang tidak tertentu. 3. Postulat Unit Pengukur (Unit of
Measure) Postulat unit pengukur menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran
dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam
satuan moneter. 4. Postulat Periode Akuntansi Postulat ini menyatakan bahwa
laporan keungan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan perusahaan
seharusnya diungkapkan secara periodik.D. KONSEP TEORITIS AKUNTANSI Pernyataan
yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang
sudah diterima karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi pasar yang
ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi (kapitalisme). Beberapa
kemungkinan teori yang dipakai yaitu: 1. The Proprietory Theory Menurut konsep
ini, entity adalah sebagai agen, perwakilan atau penugasan dari pengusaha atau
pemilik. Tujuan utamanya adalah menentukan dan menganalisa kekayaan bersih
perusahaan yang merupakan hak si pemilik. 2. The Entity Theory Teori ini
menganggap entity sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang
menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat
perhatian yang harus dilayani bukan pemilik. Dengan demikian yang menjadi
perhatiannya adalah income 3. The Fund Theory 21
28. Teori ini menganggap unit usaha merupakan sumber ekonomi
(funds) dan kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasan-pembatasan terhadap
penggunaan aset tersebut. Perhatian teori ini adalah asset. Penggunaan aset
menjadi pusat perhatian. Teori ini berorientasi pada laporan sumber dan
penggunaan dana. Teori ini umumnya sangat berguna untuk lembaga pemerintah dan
lembaga non profit. 4. Enterprise Theory Pusat perhatiannya adalah keseluruhan
pihak atau konsisten yang terlibat atau yang memiliki kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung dengan perusahaan. Munculnya employee reporting, human
resources accounting, value added reporting, enviromental accounting,
socio-economic accounting merupakan fenomena yang sejalan dengan teori
enterprise ini. 5. Commander Theory Teori ini menganggap bahwa yang harus
diperhatikan adalah mereka yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk
melakukan kontrol ekonomi atas pengembangan yang efektif terhadap suatu
lembaga. Perhatiannya adalah pertanggung jawaban dalam mengelola kekayaan yang
diamanahkan kepadanya 6. The Investor Theory Teori ini menganggap bahwa yang
perlu diperhatikan adalah investor/kreditur (specific equities) dan residual
equities (pemegang saham)E. PRINSIP DASAR AKUNTANSI Prinsip dasar akuntansi
adalah prinsip sifat-sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh outputnya
(laporan keuangan) yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik atau prosedur
akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan. 22
29. 1. The Cost Principle Sering disebut dengan historical
cost, yaitu dasar penelaian yang tepat untuk mencatat perolehan barang. dengan
kata lain, setiap perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya pada
tanggal perolehan2. The Revenue Principle Laba bersih diakui dengan mengurangi
pendapatan dengan beban, ditambahkan atau dikurangi dengan keuntungan atau
kerugian perusahaan yang berasal dari penjualan, pertukaran, atau penggantian
aktiva lainnya. Menjelaskan tiga hal, yaitu : a. Sifat dan komponen revenue
Revenue dapat di interpretasikan sebagai 1. Aliran masuk asset bersih yang
berasal dari penjualan barang atau jasa 2. Aliran keluar barang atau jasa dari
perusahaan kepada pelanggan 3. Produk perusahaan yang dihasilkan pada
penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama periode waktu tertentu.
Pandangan-pandangan mengenai komponen pendapatan : • Pandangan Luas
(komprehensif) Memasukkan semua penghasilan dari aktivitas bisnis dan investasi
• Pandangan Sempit Memasukkan hasil dari aktivitas penghasil pendapatan dan
mengeluarkan laba investasi serta keuntungan dan kerugian dari penjualan aktiva
tetap. Pandangan ini mengharuskan pemisahan yang jelas antara pendapatan dengan
keuntungan dan kerugian. b. Pengukuran Revenue Potongan tunai dan berbagai
pengurangan dalam harga tetap, seperti kerugian piutang tak tertagih, memerlukan
penyesuaian untuk menghitung ekuivalen kas bersih yang sesungguhnya atau nilai
diskontoan sekarang atas klaim uang dan secara konsekuen harus dikurangkan
ketika harus menghitung revenue. 23
30. Untuk transaksi non-kas, nilai pertukaran sama dengan
nilai pasar yang wajar barang/jasa yang diberikan atau diterima, mana yang
lebih mudah dan jelas menghitungnya. Pendapatan diukur dalam hal ini adalah
produk atau jasa yang dipertukarkan dalam transaksi “wajar”. Nilai ini mewakili
ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang terdiskonto atas uang yang diterima
dalam pertukaran dengan produk atau jasa yang ditransfer oleh perusahaan
pelanggannyac. Waktu Pengakuan Revenue .Pada umunya, diakui bahwa pendapatan
dan laba diperoleh sepanjang seluruh tahapan dari seluruh siklus operasi (yaitu
selam penerimaan pesanan, produksi, penjualan dan penagihan). Akuntan
menggunakan prinsip realisasi untuk memilih “kejadian penting” untuk penentuan
waktu pendapatan dan pengakuan laba. Dasar Pengakuan Pendapatan: • Dasar Akrual
Pendapatan diakui secara umum diakui selama produksi dalam situasi berikut : a)
Pendapatan sewa, bunga, dan kondisi yang diakui ketika diperoleh, dengan adanya
perjanjian atau kontrak sebelumnya yang menspesifikasikan peningkatan
perlahan-lahan dalam klaim terhadap pelanggan. b) Seorang individu atau
sekelompok orang yang memberikan jasa profesional atau jasa serupa dapat
menggunakan basis akrual dengan lebih baik untuk pengakuan pendapatan, dengan
adanya fakta bahwa hakikat dari klaim terhadap pelanggan adalah suatu fingsi
dari proposi jasa yang diberikan. c) Pendapatan atas kontrak jangka panjang
diakui berdasarkan kemajuan konstruksi atau “persentase penyelesaian”.
Persentase penyelesaian dihitung sebagai: 24
31. Estimasi teknik dari pekerjaan yang
dilakukan sampai tanggal tersebut dibandingkan dengan total pekerjaan
yang akan diselesaikan dalam hal kontrak Total
biaya yang terjadi sampai tanggal tersebut dibandingkan dengan total biaya yang
diestimasikan untuk total proyek di dalam kontrak tersebut. d) Pendapatan
atas kontrak biaya plus pembiayaan tetap e) Perubahan aktiva akibat pertumbuhan
menimbulkan pendapatan • Dasar Kejadian Penting a) Waktu penjualan b)
Penyelesaian produk c) Penerimaan pembayaran setelah penjualan • Dasar
Penjualan, Dasar ini dibenarkan karena : a) Harga dari produk tersebut
diketahui dengan pasti b) Pertukaran telah difinalisasi dengan pengantaran
barang, sehingga mengarah pada pengetahuan yang objektif atas biaya yang
terjadi c) Dalam hal realisasi, penjualan merupakan kejadian penting • Dasar
Penyelesaian Produksi Untuk pengakuan pendapatan dibenarkan ketika ada pasar
yang stabil dan harga yang stabil untuk komoditas standar. • Dasar Pembayaran
Untuk pengakuan pendapatan dibenarkan ketika penjualan akan dibuat dan ketika
penilaian yang cukup akurat tidak dapat diberikan kepada produk yang akan
ditransfer.3. Matching Principle (Prinsip Pengaitan) Prinsip ini menganggap
bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan terkait
yaitu pendapatan diakui dalam suatu periode tertentu menurut prinsip
pendapatan, dan beban terkait 25
32. kemudian diakui. Asosiasi ini paling bak dilakukan
ketika hal tersebut mencerminkan hubungan sebab akibat antara biaya dan
pendapatan. Asosiasi antara pendapatan dengan beban tergantung pada salah satu
dari empat kriteria berikut ini : 1. Pengaitan langsung dari biaya yang habis
masa berlakunya dengan suatu pendapatan (misalnya harga pokok penjualan
dilaitkan dengan penjualan tersebut) 2. Pengaitan langsung dari biaya yang
telah habis masa berlakunya pada periode tersebut (misalnya gaji pimpinan
perusahaan untuk periode tersebut) 3. Alokasi biaya sepanjang periode yang
memperoleh manfaat dari biaya tersebut (misalnya depresiasi) 4. Membebankan
semua biaya lainnya dalam periode terjadinya, kecuali dapat ditunjukkan bahwa
biaya-biaya tersebut memiliki manfaat masa depan (misalnya beban iklan)4.
Objectivity Principle (Prinsip Objektivitas) Akuntan menggunakan prinsip
objektivitas untuk membenarkan pilihan prosedur pengukuran. Tetapi prinsip ini
memiliki interpretasi berbeda; 1. Pengukuran objektif adalah ukuran yang
bersifat ‘’tidak memihak’’ dalam arti bebas dari bias pribadi si pengukur. 2.
Pengukuran objektuf adalah pengukuran variabel yang didasarkan pada
bukti-bukti. 3. Pengukuran objektif adalah ‘’kesepakatan diantara sekelompok
pengamat atau pengukur tertentu’’ 4. Ukuran dari penyebaran distribusi
pengukuran dapat digunakan sebagi indicator dari tingkat objektivitas
pengukuran tersebut.5. Consistency Principle (Prinsip Konsistensi) Prinsip ini
menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaliknya dicatat dan dilaporkan
dengan cara konsisten dari periode ke periode. Konsisitensi adalah batasan
pengguna untuk memfasilitasi keputusan pengguna dengan memastikan dapat
diperbandingkannya laporan keuangan 26
33. dari suatu perusahaan sepanjang waktu, sehingga
meningkatkan kegunaan laporan keuangan. Prinsip ini tidak menghalangi suatu
perusahaan untuk mengubah prosedur akuntansinya ketika hal tersebut dibenarkan
oleh situasi yang berubah, atau jika prosedur alternative lebih baik. Sesuai
dengan APB opinion No.20 perubahan yang membenarkan perubahan adalah; 1.
Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi 2. Perubahan dalam estimasi akuntansi
3. Perubahan dalam entitas pelaporan.6. Disclosure Principle (Prinsip
Pengungkapan Penuh) Seluruh informasi yang relevan seharusnya disajikan dalam
laporan keuangan dengan mudah dipahami. Pengungkapan penuh mengharuskan laporan
keuangan dirancang dan disusun untuk menggambarkan secara akurat
kejadian-kejadian ekonomi yang telah memegaruhi perusahaan selama periode
berjalan dan supaya mengandung informasi yang mencukupi guna membuatnya berguna
dan tidak menyesatkan bagi investor. Skinner menarik perhatian pada bebrapa
masalah yang sebaiknya menjadi subjek dari pengungkapan penuh; 1. Rincian dari
kebijakan dan metode akuntansi, terutama ketika penilaian dibutuhan dalam
penerapan metode akuntansi, ketika metode tersebut bersifat khusus bagi entitas
pelaporan tersebut, atau ketiak metode akuntansi alternative digunakan. 2.
Informasi tambahan untuk membantu dalam analisis investasi atau untuk
mengindikasikan hak dari berbagai pihak yang memiliki klaim atas entitas
pelaporan. 3. Perubahan dari tahun sebelumnya dalam kebijakan akuntansi atau
meetode penerapannya dan dampak dari perubahan semacam itu. 4. Aktiva,
keajiban, biaya, dan pendpatan, yang dihasilkan dari transaksi dengan
pihak-pihak yang memiliki kepentingan pengendalian dengan direktur atau pjabat
yang memiliki huungan istimewa dengan entitas tersbut. 27
34. 5. Aktiva, kewaiban, dan komitmen kontijen. 6. Transaksi
keuangan atau nonoperasi lainnya yang terjadi setelah tanggal neraca yang
memiliki dampak material terhadap possi keuangan entitas terebut.7.
Conversatism Principle (Prinsip Konservatisme) Adalah suatu prinsip
pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai
batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan andal. Menganggap
ketika mimilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang berlaku umum, suatu
preferensi ditunjukkan untuk opsi yang memiliki dampak paling tidak
menguntungkan terhadap ekuitas pemegang saham. Prinsip ini mengharuskan akuntan
memiliki sikap pesimistis secara umumketika memilih teknik akuntansi untuk
pelaporan keuangan. Sterling menyebut konservatisme sebagai ‘’prinsip penilaian
akuntansi yang paling kuno dan mungkin paling bertahan’’. Konservatisme masih
digunakan dalam beberapa situasi yang memerlukan penilaian akuntan, seperti
memilih umur estimasi manfaat dan nilai sisa dari aktiva untuk akuntansi
depresiasi dan konsekuensi aturan dari penerapan kosep.8. Materiality Principle
(Prinsip Materialitas) Adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi.
Menganggap bahwa transaksi dan kejadian yang memiliki dampak ekonomi yang
signifikan dapat ditangani secara cepat, tanpa mempedulikan apakah hal tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak. Secara umum
otoritas akuntansi telah meninggalkan penerapan materialitas kepada penilaian
akuntan, dan pada saat yang sama menekankan pentingnya hal tersebut. Prinsip
materialitas kurang memiliki definisi operasional. Kebanyakan menekankan
padaperanan akuntan dalam menginterpretasikan apa yang material dan apa yang
tidak.9. Uniformity and Comparability Principle (Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas)
28
35. Prinsip keseragaman mengacu pada penggunaan prosedur
yang sama oleh perusahaan yang berbeda. Tujuan utama adalah mencapai
komparabilitas laporan keuangan dengan mengurangi keragaman yang diciptakan
oleh penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
Dukungan utama untuk keseragaman adalah klaim bahwa hal itu akan ; 1.
Mengurangi keragaman penggunaan prosedur akuntansi dan ketidakcukupan praktik
akuntansi 2. Memungkinkan perbandingan yang berarti atas lapran keuangan dari
perusahaan yang berbeda. 3. Memperbaiki kepercayaan dalam laporan keuangan. 4.
Mengarah pada intervensi dan speraturan pemerintah mengenai praktik
akuntansi.F. STANDAR AKUNTANSI Standar akuntansi adalah peraturan-peraturan
khusus yang dijabarkan dari prinsip dasar akuntansi, yang mengatur tentang
bagaimana standar perlakuan pencatatan dan pelaporan terhadap semua transaksi
atau kejadian – kejadian tertentu yang dialami oleh suatu lembaga (entity)
organisasi atau perusahaan. Standar Akuntansi Indonesia adalah PSAK, yang
mengadopsi dari GAAP (General Accepted Accounting Principles) dan IFRS
(International Financial Reporting Standard). Adapun ketetapan GAAP bersumber
dari: 1. Standar Interprestasi FASB, Opini APB, dan Buletin Riset Akuntansi
AICPA 2. Buletin Teknis FASB, Pedoman Audit dan Akuntansi Industri AICPA, dan
Statement of Position AICPA 3. Konsensus EITF FASB dan Buletin Praktik AICPA 4.
Interprestasi Akuntansi AICPA, Pedoman Implementasi FASB dan Praktik- praktik
yang Dipakai Secara Luas dalam Industri 29
36. BAB IV TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYAA. TEORI
AKUNTANSI Pada awal dipraktekkannya akuntansi bahkan sampai beberapa tahun
kemudian tidak ada teori akuntansi. Selama tidak adanya struktur teori
akuntansi formal, maka yang terjadi adalah banyaknya alternative metode
pencatatan yang berlaku dalam praktek sehingga menimbulkan kebingungan
masyarakat. Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi
sebagai berikut : 1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi
menyusun standarnya. 2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah
akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi. 3. Menentukan batas dalam hal
melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan keuangan. 4. Meningkatkan
pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan
laporan keuangan. 5. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan. Sedangkan
hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai berikut : 1.
Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktek
akuntansi 2. Memberikan pedoman terhadap praktek dan prosedur akuntansi yang
baru. Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam menyajikan pandangan
yang sistematis, fenomena dengan menunjukkan hubungan antara variable yang satu
dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.Webster’s Third New International Dictionary mendefinisikan teori
sebagai suatu susunan yang saling berkaitan tentang hipotesa, konsep, dan
prinsip pragmatis yang membentuk kerangka acuan untuk bidang yang
dipertanyakan. McDonald memberikan tiga elemen teori : 1. Membuat kode sebagai
symbol fenomena. 30
37. 2. Mengkombinasikannya sesuai dengan peraturan.3.
Menerjemahkannya ke dalam fenomena yang sebenarnya terjadi. Vernon Kam (1986)
menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatusystem yang komprehensif, dimana
termasuk postulat dan teori yang berkaitandengannya. Dia membagi unsur teori
dalam beberapa elemen, yaitu postulat atauasumsi dasar, definisi, tujuan
akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur ataumetode-metode. Keneth S. Most
(1982) mendefinisikan teori sebagai suatu pernyataansistematik mengenai
peraturan atau prinsip yang mendasari atau memandu suatuset fenomena. Teori
bisa juga dianggap sebagai kerangka atau susunan ide,penjelasan fenomena dan
prediksi prilaku yang akan datang. Teori akuntansiadalah cabang akuntansi yang
terdiri dari pernyataan yang sistematik tentangprinsip dan metodologi yang
membedakannya dengan praktek. Karena teoriadalah penjelasan, tetapi tidak semua
penjelasan itu teori. Teori adalah penjelasanyang sistematik dan scientific.
Dia menambahkan bahwa teori memiliki tigadimensi, yaitu :1. Reductnionism yang
berarti bahwa teori itu di mulai dari asumsi-asumsi dimana teori itu tidak
langsung merujuk ke obyek yang diobservasi (yang dipersepsikan) dan bukan pula
pernyataan yang dapat diuji kebenarannya. Tetapi dia merupakan bahan rujukan
untuk mengamati fenomena dan sejenis alat yang lebih cepat dapat dirujuk ke
fenomena yang diamati.2. Instrumentalism yang berarti bahwa teori adalah sebuah
instrument atau alat menghitung yang akan digunakan untuk menilai pernyataan
tentang suatu observasi. Disini peranan teori adalah menjelaskan dan
meramalkan.3. Realism yang berarti bahwa teori adalah sekumpulan proposisi atau
dalil yang merupakan pernyataan atau kebenaran atau ketidakbenaran tentang
dunia nyata, fenomena, atau obyek. Eldon S. Hendriksen (1970) mengutip definisi
Eric I. Kohler, sepakatmenerima definisi teori sebagai suatu set proporsi
termasuk aksioma, teoremabersama definisi dan peraturan, kesimpulan formaldan
informal yang diarahkanuntuk menjelaskan suatu gabungan fakta atau kelompok
kegiatan yang kongkret 31
38. atau yang abstrak. Sedangkan menurut hendriksen sendiri
teori adalah satu setsusunan hipotesa, konsep dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka umumreferensi untuk suatu bidang yang dipertanyakan.
Sedangkan teori akuntansi didefinisikan sebagai alasan yang logis dalambentuk
suatu set prinsip yang luas yang (1) memberikan kerangka umum darirujukan di
mana prinsip akuntansi dapat di nilai, (2) pedoman pengembanganpraktek dan
prosedur yang baru. Teori akuntansi bisa juga menjelaskan pratekyang berlaku
saat ini dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentangpraktek tersebut.
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan suatu setprinsip yang logis
yang saling terkait yang membentuk kerangka umum sebagairujukan untuk menilai
dan mengembangkan praktek akuntansi yang baik. Godfrey dkk (1992) menyatakan
bahwa teori dapat didefinisikan dalamberbagai cara misalnya, teori adalah
system deduktif yaitu berupa pernyataanyang mengurangi generalisasi, yang lain
menganggap bahwa teori adalah suatususunan ide yang digunakan untuk menjelaskan
sesuatu. Teori bisa juaga secarasederhana dijelaskan sebagai alasan logis yang
mendasari suatu pernyataankeyakinan. Apakah teori diterima atau di tolak
tergantung pada kemampuannyameramalkan realitas, kemampuannya menjelaskan
pratek akuntansi, dankemampuannya menjadi dasar pengembangan paraktek akuntansi
tersebut. Dari beberapa definisi ini dapat di simpulkan bahwa akuntansi
memilikiteori akuntansi. Beberapa pandangan tentang teori : Teori ini merupakan
kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yangdigambarkan dalam bentuk
dali-dalil yang disimpilkan dari fenomena dandisajikan dalam bentuk
kalimat-kalimat pendek yang berlaku secara umum. Teoribiasanya diambil dari
berbagai riset demi riset sehingga sampai pada suatukesimpulan yang dapat
berlaku unruk semua, universal, logis, konsisten, dapatdiramalkan, obyektif.
Obyek penelitian adalah fenomena social dan ekonomi. Fenomena inidikaji,
diteliti dan lahirlah suatu kesimpilanatau tesa, dari riset dan kesimpulanlain
ditemukan anti tesa dan lahirlah sintesa sehingga mengkristal menjadi teoriyang
selanjutnya akan dikaji berulang kali. Sepanjang suatu teori dapat 32
39. mempertahankan diri darikritikan dan verifikasi, maka
dia tetap menjadi teoriyang confirm dan masih berlaku. Memang poper
memperkenalkan pandangan “Falsification View”menurut pandangan ini apapun yang
dilakukan dalam dunia ilmiah tidak akanmampu memberikan pernyataan absolute
karenaapa yang bisa dilakukan penelitiatau ilmuwan hanya percobaan demi
prcobaan, trial and error, pengujian hipotesa.Suatu teori bisa benar pada waktu
kurun tertentu dan belum tentu benar padakurun waktu yang lain. Menurut Lee D.
Parker hanya “allah knows the true”. Hanya tuhan yangmengetahui yang benar,
peneliti hanya mampu mendekati kebenaran hakiki itu.Menurut Poper apa yang bisa
dilakukan teori adalah menolak atau menunjukkanhipotesa atau teori yang salah.
Kita hanya mampu membuktikan bahwa hipotesa,pernyataan atau teori ini salah.
Ini berarti bahwa pencarian teori itu melalui prosesdemi proses (refinement).
Suatu teori mungkinbenar untuk keadaan tertentu bukanpada keadaan lain. Sejalan
dengan pendapat ini maka Imre Lakatos membagi dua unsur ilmuyaitu:1. Negative
heuristic yang merupakan Inti utama penelitian yang menjelaskan asumsi dasar
dari suatu Ilmu. Unsure ini tidak bisa difalsifikasi, ia adalah bersifat
dogmatic yang harus diterima kebenarannya.2. Positive heuristic merupakan
“bumper” atau “belt” yang melingkungi “hard core” tadi. Ini yang terkena
falsifikasi dan ini yang menjadi obyek riset para ilmuwan. Kemudian muncul
Kuhnian paradigm atau disebut juga ”disciplinarymatrics”. Menurut Kuhn (1970)
teori ilmiah dan perkembangan ilmu memilikisifat revolusi artinya terjadi
proses yang terus menerus untuk mengubah suatuteori yang tidak sesuai lagi
(incompatible) dan menggantinyadengan teori yanglain. Menurut Kuhn siklus ilmu
itu dapat digambarkan sebagai berikut :1. Pre-science, di sini tidak ada ide
atau ilmu yang umum.2. Perkembangan berbagai pemikiran (school of thoght)3.
Munculnya paradigm yang dominan. 33
40. 4. Muncul anomaly 5. Timbul krisis ilmu Setelah krisis
ilmu terjadi maka proses kembali ke awal, munculnya berbagai perkembangan
pemikiran (nomor 2). Kalau berbicara mengenai teori akuntansi maka yang
dimaksudkan adalah kristalisasi fenomena yang dituangkan dalam bentuk
kalimat-kalimat (preposition) yang disimpulkan dari fenomena interaksi bisnis
etities dan pemakai laporan keuangan.Berdasarkan pernyataan ini maka semestinya
teori itu harus melihat dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan evolusi
dari interaksi pemakai laporan keuangan dan situasi bisnis. Pemakai laporan keuangan
menentukan tujuan laporan keuangan. Mereka inilah yang diminta pendapatnya
untuk apa mereka mengganakan laporan keuangan. Dari pendapat ini para ahli
merumuskan postulat, konsep, prinsip dasar, dan akhirnya dapat dijabarkan
tehknik pencatatan akuntansi.B. TEORI DAN PEMBUAT KEBIJAKAN AKUNTANSI Teori
akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi. Teori
bersama faktor politik dan kondisi dan sistem ekonomi akan menentukan pembuatan
kebijakan akuntansi. Dalam penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang akan
dijadikan sebagai dasar dalam praktek atau tehnik akuntansi di pengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain : 1. Teori Akuntansi 2. Faktor politik 3. Kondisi
ekonomi Hal ini membuktikan bahwa kita harus mempelajari teori akuntansi untuk dapat
merumuskan kebijaksanaan yang tepat.Lambat atau cepat,struktur akuntansi
mestinya mengikuti evolusi perkembangan masyarakat.Perkembangan itu tentu akan
mempengaruhi konsep, postulat akuntansi, prinsip dasar akuntansi, dan akhirnya
tehnik ( metode pencatatan) akuntansi. Biasanya postulat, konsep, dan 34
41. prinsip dasar akuntansi lebih bersifat jangka panjang
dibandingkan denganpenggunaan teknik atau prosedur pencatatannya.Jika kita
lihat struktur ini makawilayah teori akuntansi itu mencakup perumusan postulat,konsep,prinsipdasar,dan
tehnik dasar akuntansi. Kenyataan ini telah digambarkan dalam APB statement
Nomor 4 sebagaiberikut : Prinsip akuntansi yang berlaku sekarang adalah
merupakan hasil evolusiyang diperkirakan akan terus berlaku seterusnya.Perubahan
bisa saja terjadi padatingkat metode pancatatan (GAAP). GAAP ini berubah
sebagai respon terhadapperubahan ekonomi dan kondisi sosial,teknologi dan ilmu
pengetahuanbaru,permintaan para pemakai laporan keuangan yang mengharapkan
informasiyang lebih bermanfaat.Sifat dinamis akuntansi kauangan itu dalam
meresponperubahan keadaan menambah kegunaan informasi yang di sajikan.
Perubahan ini tentu tidak bisa dilaksanakan begitu saja.Perubahan
harusdilakukan berdasarkan prinsip dalam kerangka teori akuntansi dan
disiplinnyasendiri.disinilah hubungan antara teori akuntansi dengan prinsip
akuntansi(GAAP) itu Teori ini harus debatable,refutable,arguable
,justifiable,terhadap kritikdan argumen baru yang di ungkapkan
masyarakat.Proses ini di sebut denganproses verivication theory, Teori yang
tidak memiliki sifat itu maka rumusanprinsip yang dilahirkan akan rapuh. Teori
akuntansi oleh karenanya harus lahir dari proses kontruksi teori dansekaligus
verifikasi teori .Jika suatu teori tidak dapat bertahan pada prosesverifikasi
maka teori harus diganti dengan teori yang lebih baik ukurannya padaakhirnya
kembali pada respon yang diberikan masyarakat pada output akuntansiitu.
Committe on Accounting theory and verifikation mengungkapkanpendapatnya dalam
konteks ini sebagai berikut : ”Teori ilmiah memberikankepastian pengharapan
atau ramalan tertentu tentang fenomena, jika fenomenayang diperkirakan ini
terjadi maka teori disebut ”confirm”sebaliknya jikafenomena tidak terjadi maka
di sebut ”anomalies”yang berarti harus dicari teoribatu atau modifikasi
terhadap teori lama. Tujuan penyusunan teori baru dan 35
42. modifikasi teori lama adalah upaya mengubah anomalies
menjadi confirm atauanggapan fenomena yang terjadi sesuai dengan kejadiannya.”
Teori akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapatdijadikan
sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkinterjadi dimasa
yang kan datang. Kalau demikian halnya maka mestinya setiapnegara harus
memiliki dan merumuskan teori akuntansinya sendiri yangdisimpulkan dari kondisi
dan fenomena ekonomi sosial yang dimilikinya.Bukanmengambil alih sepenuhnya
dari susunan teori akuntansi negara lain.Hadibroto (Media Akuntansi 1988)
menekankanpentingnya teori akuntansi.Menurut beliau ada sinyalemen yang
berkembang yang menggangap bahwaseolah teori akuntansi tidak di butuhkan.Alasan
yang mendasarri pemikiran iniadalah bahwa akuntansi bukanlah merupakan suatu
disiplin ilmu yang dapatmenjelaskan semua gejala-gejala akuntansi dalam
prakteknya. Akuntansi bersifatteknis prosedural dia sama seperti mesin saja
tidak memerlukan kreasi-kreasi atauinisiatif baru. Pandangan ini adalah
keliru,apa yang terdapat dalam aliran PositiveAccounting Theory yang di pakai
oleh watts dan zimmerman misalnyamenjelaskan bahwa teori bukan aturan untuk memilih
antara prosedur akuntansiyang satu dengan yang lainnya. Misalnya memilih
prosedur yang lebihmencerminkan proses ”matching”pendapatan dan beban. Akan
tetapi lebihluas.Teori akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktek
akuntansi,menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatar belakangi
penerapansuatu metode dalam praktek akuntansi. Misalnya, mengapa perusahan yang
satumenggunakan metode depresiasi di percepat (Accelerated
Depreciation)sedangkanperusahan lain menggunakan metode garis lurus. Teori
dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang berdasarkanmetode ilmiah atau
logika. Teori terdiri dari dua bagian yaitu:1. Asumsi-asumsi termasuk definisi
variabel-variablenya dan logika yang menghubungkan antar variabel
tersebut.Asumsi-asumsi, definisi logika dipergunakan untuk mengatur,
menganalisa, memahami, gejala empiris yang menjadi perhatian. 36
43. 2. Himpunan hipotesa-hipotesa yang penting. Sedangkan
hipotesa merupakan anggapan awal dari sebuah fenomena atau masalah yang akan
dianalisa.Tujuan teori akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktek
akuntansi. Teori akuntansi dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung
menggunakan metode LIFO daripada FIFO. Teori akuntansi akan dapat memprediksi
atau menemukan gejala akuntansiyang belum diketahui. Misalnya teori akuntansi
dapat memberikan hipotesa mengenai sifat – sifat perusahaan yang menggunakan
metode LIFO dibandingkan dengan menggunakan FIFO. Untuk memperkuat argumen
bahwa akuntansi merupakan disiplin ilmu yang didasari oleh metode ilmiah,maka
akuntansipun mengalami perkembangan disiplin ilmunya. Watts dan Zimmernan
menjelaskan perkembangan dari tiori akuntansi dari normatif ke teori akuntansi
positif dan dewasa ini berkembang ke arah Teori Akuntansi interpretatif. Dimana
masing-masing dalam menyusun teori tersebut terdapat berbagai pendekatan.
Misalnya dalam teori akuntansi positif dilakukan pendekatan ekonomi dan
perilaku (behavior)C. SIFAT TEORI AKUNTANSI Dari penjelasan maka teori
akuntansi dapat kita rumuskan sebagai berikut: Teori akuntansi adalah suatu
konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena
akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya
dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang mungkin muncul,Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan
prinsip umum akan dapat : 1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana
praktek akuntansi dinilai. 2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu
mengikuti perkembangan ekonomi ,sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang
demikian cepat. 37
44. Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang
menyatakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun
waktu. Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur
akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain.Senada
dengan kesimpulan ini American Accounting Association’s Committe On Concepts
and Standard For External Reports yang menyebutkan bahwa : 1. Tidak ada teori
akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi keinginan semua
keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya. 2. Di dalam literatur
akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi kumpulan teori yang
dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan yang diinginkan para
pemakai laporan keuangan. Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat
hanya mengandalkan teori akuntansi ansich,harus menggunakan literatur akuntansi
dan disiplin ilmu lain yang relevan. Namun teori akuntansi merupaka instrumen
yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan pada para
pemakainya.D. PERIODISASI TEORI AKUNTANSI Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi
teori akuntansi sebagai berikut: 1. Pre-theory period (1492-1800) Peragalo
mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak Pacioli
sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau
pertanyaan-pertanyaan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan
yang sistematis. 2. General scientific period (1800-1955) 38
45. Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang
penekanannyabaru berupa penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah
ada kerangkakerja untuk menjelaskan dan mengembangkan praktek akuntansi.
Akuntansidikembangkan berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan
ataskenyataan sehari-hari atau realitas bukan didasarkan pada logika. Laporan
AAA”A Tentative Statement of Accounting Principles Affecting Corporate
Reportspada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A Statement of
AccountingPrinciple (Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh
perumusan teoriakuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general
scientific ini. 3. Normative period (1956-1970) Dalam periode ini perumus teori
akuntansi mencoba merumuskan“norma-norma” atau “praktek akuntansi yang baik”.
Kalau dalam periodesebelumnya menekankan kepada ”APA” yang terjadi dalamperiode
ini”Bagaimana seharusnya” dilakukan, ”What should be”. Pada periode ini
munculkritik terhadap konsep ”historical cost” dan pendukung adanya
”conceptualframework”. Beberapa terbitan laporan pada era ini adalah: An
Inquiry into theNature of Accounting oleh Goldberg yang diterbitkan pada tahun
1965, AAAmenerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory. 4. Specific
Scientific Period (1970-sekarang) Periode ini disebut juga “positive era”. Di
sini teori akuntansi tidakcukup hanya dengan sifat normatif tetapi harus bisa
diuji kebenarannya. Normadinilai subyektif jadi harus diuji secara positif.
Pendekatan normatif dikritikkarena:(1) teori normatif tidak melibatkan
pengujian hipotesa.(2) teori normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif.
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yangsubyektif maka
tidak bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empirisagar memiliki
dasar teori yang kuat. Pada periode ini data empiris sudah banyak 39
46. tersedia kemudian teknik-teknik statistik dan teknik
yang menggunakan disiplin lain untuk melakukan pengujian sudah demikian banyak
sehingga memudahkan melakukan pengujian. Tujuan dari pendekatan teori akuntansi
positif adalah untuk menerangkan dan meramalkan praktek akuntansi. Salah satu
contoh dalam penggunaan teori positif ini adalah hipotesa ”bonus plan”.
Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada
bonus maka mereka akan berusaha memaksimasi pendapatannya melalui pendekatan
akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga bonusnya tinggi. Dalam penyusunan
laporan keuangan manajemen tentu akan memilih standar akuntansi yang dapat
menaikkan laba atau bonus mereka. Teori ini akan dapat menjelaskan atau
memprediksi prilaku manajemen dalam mana bonus plan diberlakukan. Watts dan
Zimmerman pendukung konsep ini dalam bukunya Positive Accounting Theory
menyatakan bahwa keuntungan pendekatan ini adalah bahwa regulator bisa
meramalkan konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan atau praktek akuntansi.
Menurut Godfrey dkk pada akhir-akhir ini ada kecenderungan munculnya perbedaan
antara Riset Academics dan Riset Profesional yang sebelumnya dinilai seragam.
Riset Academics tetap dalam pendekatan positif yang umumnya menekankan pada
peran dan pengaruh informasi akuntansi sedangkan Profesional agak condong pada
pendekatan normatif yang umumnya menekankan upaya untuk menyeragamkan praktek
akuntansi agar lebih bermanfaat bagi praktisi.E. METODE PERUMUSAN (KONSTRUKSI)
Dalam literatur kita akan bingung menemukan berbagai penggolongan dan istilah
yang beragam untuk menjelaskan metode perumusan ini serta serta sifat dan tata
caranya. Kita akan mencoba merangkum berbagai pendapatan ini sehingga dapat
menggambarkan metode yang terdapat dalam literatur.Merumuskan teori akuntansi
mesti memiliki metode. Dari berbagai pendapat dan praktek, Belkaoui dan Godfrey
mengemukakan dalam literatur dikenal beberapa metode: 40
47. 1. Metode Deskriftif (pragmatic) yaitu teori akuntansi
mencoba menjawab pertanyaan ”APA”. Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai
seni yang tidak dapatdirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi
harus bersifatmenjelaskan atau descriptive. Dia menjelaskan dan menganalisa
praktek yang adadan diterima sekarang. Di sini diamati perilaku akuntan dalam
berhubungandengan prinsip akuntansi yang berlaku. Metode ini disebut juga
deskriptiveaccounting atau deskriptive theory of accounting. Beberapa contoh
prinsipakuntansi yang menggunakan metode ini adalah buku Paul Grady: Inventory
ofGeneral Accepted Accounting Principle for Business En terprises, APB
StatementNo. 4, Skinners and Ijiri. 2. Psychological pragmatic Di sini diamati
reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap outputakuntansi itu (laporan
keuangan) yangdisusun dari berbagi aturan, standar ,prinsip atau pedoman. Jika
ada reaksi maka dianggap bahwa ternyata akuntansi itubermanfaat dan relevan.
Namun diakui juga bisa saja terjadi reaksi yang tidaklogis dari pengguna
laporan keuangan sehingga bukan saja reaksi itu disebabkanlaporan keuangan. 3.
Metode Normatif (1950-1960) yaitu teori akuntansi mencoba menjawab pertanyaan
”APA YANG SEMESTINYA”. Di sini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang
harus diikutitidak peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau tidak.
Metode inidisebut juga normative accounting research atau normative theory of
accounting.Metode ini berguna dalam hal membahas isu “true income” dan
“decisionusefulness”. Metode ini diatur antara lain oleh: Moonitz, Sprouse and
Moonitz, AStatement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dari AAA, Edward and
Bell,Chambers. 41
48. 4. Metode Positive (1970an) Yaitu suatu metode yang
diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang sedang berlaku atau diterima
umum. Berdasarkan teori ini maka dirumuskan problem penelitian untuk mengamati
perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori. Kemudian dikembangkan
teori untuk menjelaskan fenomena tadi dan dilakukan penelitian secara
terstuktur dan peraturan yang standar dengan melakuklan perumusan masalah,
penyusunan hipotesa, pengumpulan data dan pengujian statistik ilmiah. Sehingga
diketahui apakah hipotesa yang dirumuskan diterima atau tidak. Para pendukung
ini menyebut metode inilah yang digolongkan sebagai ”ilmiah” karena menggunakan
peraturean yang terstruktur dan data empiris yang objektif dan model statistik
matematik yang bersifat logik. Dalam penggolongan lain disebut metode
kuantitatif (Quantitatif Research). Namun bukan berarti metode ini tidak
mendapatkan kritik. Disamping metode kuantitatif ini dibuat juga penggolongan
lain yaitu metode kualitatif (Qualitatif Research). Metode kualitatif tidak harus
didasarkan pada model yang terstruktur dan analisa yang menggunakan matematik
atau statistik. Disamping penggolongan berdasarkan kuantitatif dan kualitatif
ada juga penggolongan Scientific Research dan Naturalistic Research. Scientific
disamakan dengan positive atau quantitative sedangkan Naturalistic disamakan
dengan metode kualitatif.F. PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN TEORI Teori adalah
rumusan yang direduksi dari kenyataan atau praktek. Menurut Godfrey dkk (1992)
dalam mengaitkan antara teori (dunia abstrak) dan kenyataan (dunia pengalaman)
dikenal 3 hubungan dalam struktur teoritis: 1. Syntactis Di sini teori itu
dirumuskan dalam bentuk hubungan logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk
aturan seperti aturan bahasa (grammar), aturan matematik dan sebagainya.
Biasanya rumusan teori menggunakan sylogism yang 42
49. memberikan hubungan logis. Sylogism tidak dimaksudkan
menyatakan kebenarantetapi hanya hubungan logis, seperti: Premis1. Seluruh
perkiraan aktiva bersaldo debet Premis2. Biaya Sewa bersaldo debet,Kesimpulan:
Biaya sewa adalah aktiva Rangkaian premis dan kesimpulan di atas itu merupakan
bahasa teoridalam permainan logika. Tidak seluruhnya stuktur silogisme itu bisa
menjaminkebenaran. Syntactis hanya menggambarkan dunia kenyataan dalam bentukbahasa
ilmiah atau teori. 2. Semantic Di sini teori menghubungkan konsep dasar dari
suatu teori ke obyeknyata. Hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang
sesuai atau definisioperasional. Semantic menyangkut hubungan kata, tanda atau
simbol darikenyataan. Sehingga teori ini lebih mudah dipahami, realistik dan
berarti.Misalnya Kesamaan akuntansi Aktiva = Utang + Modal. 3. Pragmatic Tidak
semua teori memiliki aspek pragmatis. Di sini hubungan pragmatisitu berkaitan
dengan pengaruh kata-kata, simbol terhadap manusia. Akuntansidianggap memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang. Teoriakuntansi dianggap harus
bermanfaat bagi pengambil keputusan sehinggainformasi akuntansi juga harus
sesuai dengan kebutuhan para pengambilkeputusan ini.Teori harus mampu
merumuskan kebenaran sehingga teori ini harusterus-menerus diuji dan
diverifikasi. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki
wewenangmenentukan kebenaran:1. Dogmatic, suatu pernyataan atau teori dapat
kita sebut benar jika pihak yang menyampaikannya memiliki wewenang untuk
menyampaikan kebenaran itu 43
50. dan ini tidak perlu diuji lagi. keyakinan kepada
kebenaran ini hanya berdasarkan pada kepercayaan, keyakinan atau iman
seseorang. Sumber dogma ini misalnya berasal dari keyakinan agama, kharisma
seseorang, jabatan, indoktrinasi, dan lain sebagainya. Dalam akuntansi ada
beberapa lembaga yang dikenal otoritasnya dalam menelorkan teori akuntansi
misalnya AAA, FASB, IAI dan sebagainya.2. Self evident, di sini kebenaran
dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan, pengalaman. Misalnya disebutkan
bahwa akuntansi menggunakan harga pasar. Pernyataan ini rasanya tidak perlu
lagi diuji kebenarannya karena sudah terbukti sendiri berdasarkan pengetahuan,
pengalaman dan pengamatan kita.3. Scientific, di sini kebenaran itu dibuktikan
oleh suatu metode ilmiah. Teori dirumuskan, diuji dan seterusnya berulang
secara terus-menerus. Metode ilmiah ini sangat beragam dan akan kita bahas
berikut ini.Perumusan Teori Akuntansi Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan
dalam merumuskan teoriakuntansi. Masing-masing penulis memberikan metode yang
diikutinya. Dalambab ini kita pakai saja penjelasan dari Belkaoui tentang
pendekatan dalamperumusan teori akuntansi sebagai berikut:I. Pendekatan
informal yang dibagi dalam: 1. Pragmatis, Praktis, Non teoritis Dalam metode
ini perumusan teori akuntansi. Didasarkan padakeadaanpraktek di lapangan. Di
sini yang menjadi pertimbangan adalah hal-halyang berguna untuk menyelesaikan
persoalan secara praktis. Menurut pendekatanini prinsip akuntansi yang dipakai
adalah didasarkan pada kegunaannya bagi parapemakai laporan keuangan dan
relevansinya dengan proses pengambilankeputusan. 44
51. 2. Otoriter Dalam metode ini yang merumuskan teori
akuntansi adalah organisasiprofesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang
mengatur praktekakuntansi. Biasanya organisasi profesipun tetap memperhatikan
aspek praktis danpragmatis. Oleh karena itu maka pendekatan otoriter ini
digolongkan juga sebagaipragmatis.II. Pendekatan Teoritis yang dibaginya dalam:
1. Deduktif Dalam metode ini perumusan teori dimulai dari perumusan dalil
dasarakuntansi (postulat dan prinsif akuntansi) dan selanjutnya dari rumusan
dasar inidiambil kesimpulan logistentang teori akuntansi mengenai hal yang
dipersoalkan.Jadi perumusan dimulai dari dalil umum kepada dalil khusus.
Pendekatan inidilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi di mana dirumuskan
dahulutujuan laporan keuangan, rumusan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya
lebihkhusus menyusun teknik akuntansi. Dalam hal ini teori diuji dari posisinya
dalam menampung keinginanpraktek. Jika pemakai dalam praktek diterima maka
dianggap teori itu diterimaatau verified, sebaliknya jika tidak diterima
disebut falsified.Beberapa pendukungmetode ini adalah: Paton, Canning, Sweeney,
MacNeal, Alexander, Edward andBell, Moonitz, dan Sprouse and Moonitz. 2.
Induktif Dalam metode ini penyusunan teori akuntansi didasarkan pada
beberapaobservasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagi sample
dirumuskan 45
52. fenomena yang seragam atau berulang (informasi
akuntansi) dan diambilkesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi). Tahap
yang dilalui adalah:1. Mengumpulkan semua observasi.2. Analisis dan golongan
observasi berdasarkan hubungan yang berulang-ulang dan sejenis, seragam, mirip.3.
Ditarik kesimpulan umum dan prinsip akuntansi yang menggambarkan hubungan yang
berulang-ulang tadi.4. Kesimpulan umum diuji kebenarannya. Tidak seperti
pendekatan deduktif, dalam pendekatan induktif inikebenaran dan kepalsuan dalil
tidak tergantung pada dalil lainnya, tetapi harusmelalui pengujian empiris.
Dalam pendekatan induktif kebenaran suatu daliltergantung pada pengamatan
terhadap contoh yang cukup dari hubungan kasusyang berulang-ulang dan seragam.
Para teoritisi yang menggunakan pendekatanini adalah: Hatfield, Gilman,
Littlelton, Paton and Littlelton, dan Ijiri 3. Etik Dalam pendekatan ini
digunakan konsep kewajaran , keadilan, pemilikan,dan kebenaran. Patillo
menyebutkan dalam metode ini standar dasarnya adalahetika, metodenya logis dan ”coherent”
dan penerapannya di lapangan. Jadisebenarnya dimensi yang diutamakan dalam
perumusan teori itu diutamakan darisudut etikanya, tanpa menyebut bahwa
pendekatan lain tidak beretika. Pendekatanini diperkenalkan oleh D.R. Scott.
Menurut beliau kriteria yang harus digunakan dalam perumusan teoriakuntansi
adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secaraadil. Disajikan
kebenaran dalam arti laporan yang benar dan akurat tanpamengundang salah
tafsir, dan kewajaran dalam arti penyajiannya wajar, tidak bias,dan tidak
sebagian-sebagian. Dalam buku lain dikenal dengan ”PendekatanPeristiwa” (Event
Approach) artinya dalam perumusan teori kita harusmemperhatikan semua pihak
jangan hanya memperhatikan pihak-pihak tertentusaja. Pendekatan ini mirip pendekatan
etik ini. 46
53. 4. Sosiologis Dalam pendekatan ini yang menjadi
perhatian utama dalam perumusanteori akuntansi adalah dampak sosial dari teknik
akuntansi. Jadi yang menjadiperhatian bukan pemakai langsung akuntansi tetapi
juga masyarakat secarakeseluruhan. Pendekatan inilah sebagai embrio Socio
Economic Accounting atauSocial Responsibility Accounting. Pendekatan ini seolah
merupakan perluasandari konsep etik dimana yang menjadi focus perhatian adalah
kesejahteraanseluruh masyarakat bukan saja pemilik. Menurut konsep ini prinsip
akuntansi dinilai dari penerimaan dari seluruhpihak terhadap laporan keuangan,
khususnya yang melaporkan tentang dampakperusahaan terhadap masyarakat.
Akuntansi dalam model ini harus dapatmemberikan pertimbangan dalam mengambil
kesimpulan terhadap kesejahteraanmasyarakat. Para penulis yang mengkaji isu ini
adalah Belkaoui dan Beams danFertig, Ladd, Littlelton, dan Zimmerman. 5.
Ekonomi Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan
padakontrol pada perilaku indikator makro ekonomi atau generar economic
welfareyang menghasilkan perumusan teknik akuntansi. Sehingga dalam
pemilihanteknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekomomi nasional.
Misalnyateknik LIFO lebih menarik daripada FIFO pada masa inflasi. Dari
pendekatan inimaka dapat disimpulkan bahwa:a. Teknik dan kebijaksanaan
akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi.b. Pilihan terhadap teknik
akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomis. 6. Eklektif Jika dalam
perumusan teori akuntansi digunakan tidak hanya satupendekatan, tetapi berbagai
kombinasi pendekatan maka disebut eklektif.Dari 47
54. literatur lain kita mengenal pendekatan komunikatif
(communication theory) dalam perumusan teori akuntansi. Pendekatan ini
dikembangkan oleh Bedford dan Baldouni yang menganggap bahwa akuntansi adalah
sebagai suatu sistem yang terpadu dalam proses komunikasi. Di sini dirumuskan
informasi apa yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar
mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan. ASOBAT (A
Statement of Basic Accounting Theory) termasuk menggunakan teori ini. Banyak
lagi pendekatan lain yang perlu dikemukakan di sini antara lain: behavioral
approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi
akuntansi, pragmatic, nontheoretical approach (perumusannya tidak didasarkan
pada dasr teori yang berlaku. Keadaan ini terjadi pada periode awal
perkembangan akuntansi), theory of account approach yang melihat akuntansi dari
aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.G.
PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI DI INDONESIA Sampai saat ini Indonesia masih belum
berupaya untuk merumuskan teori maupun standar akuntansinya sendiri. Kita masih
tetap menggunakan teori atau standar akuntansi Amerika atau terakhir dari IASC
(International Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan
akuntansi di Tanah Air. Standar Akuntansi Keuangan maupun Pernyataan Standar
Pemeriksaan masih mengadopsi atau menerjemahkan standar atau pedoman dari
Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan
oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya. Dalam sebuah kuliahnya di gedung baja
(1991), Belkaoui menganjurkan agar setiap negara memiliki teori akuntansi
sendiri termasuk Indonesia. Menurut beliau teori akuntansi lahir dari kondisi,
lingkungan, dan situasi ekonomi dan sosial yang ada disuatu negara yang tentu
akan berbeda dengan negara lainnya. Akibatnya kita tidak akan tepat jika
menggunakan teori akuntansi yang dilahirkan dari negara lain dengan situasi dan
kondisi yang berbeda dengan negara kita. 48
55. Menurut penulis buku ini, tentu sangat ideal dan tidak
akan mungkindapat kita wujudkan dalam jangka pendek. Namun pada dasarnya kita
harusmembuat agenda menuju ke sana. Oleh karena itu para peneliti akuntansi,pemerintah,
Fakultas Ekonomi serta Kantor Akuntan Publik sudah selayaknyamemikirkan
permasalahan ini dengan upaya yang intens untuk melakukanberbagai penelitian
akuntansi. Sebelum hal itu terwujud maka sebaiknya profesidan pemerintah sudah
harus melakukan upaya-upaya dalam perumusan teori danstandar akuntansi
Indonesia yang digali dari kondisi kita. Dan tentu saja teoriakuntansi yang
sudah ada khususnya dari negara lain seperti dari Amerika dapatkita jadikan
sebagai dasar atau pedoman dalam merumuskan teori kita ataumengisi teori yang
masih lowong. 49
56. BAB V LAPORAN LABA RUGIA. PENGERTIAN LAPORAN LABA RUGI
Perhitungan rugi-laba (income statement) adalah laporan yang mengukur
keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Para pengguna
menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi dan
kelayakan kredit. Pada dasarnya informasi yang disajikan dalam laporan
laba-rugi menggambarkan bagaimana kinerja suatu usaha dilaporkan kepada para
pengguna laporan keuangan dan bagaimana kinerja yang dilaporkan dapat berubah
setiap waktu sejalan dengan perubahan sifat operasi perusahaan.B. KONSEP
PENGUKURAN LABA DAN BENTUK-BENTUK LAPORAN LABA-RUGI 1. Apa Itu Laba Banyak
orang bingung membedakan laba-rugi dengan arus kas. Apakah laba sama dengan
jumlah kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi bisnis? Jawabannya tentu
tidak. Untuk berbagai alasan yang sebagaian besar berhubungan dengan akuntansi
akrual, laba dan arus kas dari operasi bisnis jarang menunjukkan angka yang
sama. Karena baik laba maupun arus kas sama-sama memberikan ukuran kinerja
perusahaan, kalau begitu informasi mana yang lebih baik? FASB, dalam kerangka
konseptualnya menyatakan bahwa “informasi tentang laba dan komponen yang diukur
oleh akuntansi akrual biasanya memberikan indikasi yang lebih baik atas kinerja
perusahaan dari pada informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas saat ini
“walupun dalam hal-hal tertentu informasi tentang arus kas juga penting.
Memahami laba, apa yang diukur oleh laba dan komponen-komponennya adalah
penting untuk dapat menginterpretasikan keadaan keuangan perusahaan. Berbagai
cara mengukur laba menunjukkan konsep dasar bahwa “laba adalah hasil investasi”
atau jumlah yang dapat diberikan kepada investor sebagai hasil investasi. 50
57. Salah satu definisi laba yang diterima lebih luas adalah
jumlah yang dapat diberikan kepada investor (sebagai hasil investasi) dan
kondisi perusahaan di akhir periode masih sama baiknya (well-off) dengan di
awal periode. Tetapi apa yang dimaksud dengan well-off? dan bagaimana
mengukurnya? Pengukuran umumnya didasarkan pada konsep yang sama atas
pemeliharaan modal atau kepemilikan. Untuk bisa menjawab apa itu laba, FASB
mempertimbangkan dua konsep yaitu : pemeliharaan modal keuangan dan
pemeliharaan modal fisik. 2. Bentuk Laporan Laba Rugi Secara tradisional, laba
dari kategori opersi berkelanjutan disajikan baik dalam bentuk langsung (single
ste) maupun bertahap (multiple step). Dalam bentuk single step, semua
pendapatan dan keunrungan yang termasuk unsure operasi ditempatkan bagian awal
laporan laba-rugi, kemudian diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang
termasuk kategori operasi. Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan
total beban dan kerugian menghasilkan laba operasi. Apabila tidak terdapat pos
tidak biasa (irregular) dan pos luar biasa (Extraordinary item) maka nilai ini
sama dengan laba (rugi) bersih. • Bentuk single step dari laporan laba-rugi
digunakan secara luas dalam pelaporan keuangan, meskipun dalam tahun-tahun
terkhir betuk bertahap (multiple step) mulai semakin popular. Keuntungan utama
dari format single step terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya
implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban mempunyai prioritas atas
yang lain. Dengan demikian menghilangkan masalah klsifikasi yang potensial. •
Bentuk multiple step. Beberapa akuntan menyatakan bahwa ada hubungan lain yang
penting dalam data pendapatan dan beban dan bahwa perhitungan laba-rugi menjadi
lebih informative dan lebih berguna apabila menunjukkan klassifikasi.C.
UNSUR-UNSUR LAPORAN LABA-RUGI Pendekatan transaksi merupakan prosedur
alternatif dalam mengukur transaksi dasar yang berkaitan dengan laba yang
terjadi selama suatu periode dan 51
58. mengikhtisarkannya dalam perhitungan rugi-laba. Metode ini
sudah banyakdikenal dengan baik. Pendekatan ini memusatkan pada
aktivitas-aktivitas yangtelah terjdi selama suatu periode tertentu. Metode ini
tidak hanya menyajikanperubahan bersih, tetapi juga mengungkapkan
komponen-komponen perubahantersebut. Laba dapat digolongkan menurut konsumen,
jenis produk atau ataufungsi, operasi dan bukan operasi, berlanjut dan
dihentikan, biasa serta luar biasa. Apa yang harus dimasukkan di dalam laba
bersih telah menjadikontroversi selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, apakah
keuntungan ataukerugian yang tidak biasa serta korekasi pendapatan dan beban
tahun-tahunsebelumnya harus ditutup langsung ke laba ditahan dan karenanya
tidakdilaporkan dalam perhitungan rugi-laba atau hal itu pertama disajikan
dalamperhitungan laba-rugi dan kemudian diteruskan ke laba ditahan bersama
denganlaba atau rugi bersih untuk periode bersangkutan? Pendekatan transaksi
pada pengukuran laba mensyaratkan penggunaanperkiraan pendapatan, beban,
kerugian dan keuntungan. Pendekatan ini lebihunggul daripada pendekatan
pemeliharaan modal karena memberikan informasimengenai unsur –unsur laba.
Adapun unsur-unsur perhitungan laba-rugi yang harus ada menurutFASB adalah:•
Pendapatan (Revenue). Merupakan arus masuk atau peningkatan lain atas harta
dari suatu kesatuan atau penyelesaian kewajibannya selama satu periode dari
penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang
merupakan operasi pokok atau utama yang berkelanjutan dari operasi tersebut.•
Beban (Expenses). Merupakan arus keluar atau penggunaan lain atas harta atau
terjadinya kewajiban selama suatu periode dari penyelesaian atau produksi
barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan operasi
pokok atau utama yang berkelanjutan dari kesatuan tersebut. 52
59. • Keuntungan (gain). Kenaikan dalam ekuitas (harta
bersih) dari transaksi sampingan atau sekali-sekali dari suatu kesatuan kecuali
yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. • Kerugian (loss).
Penurunan dalam ekuitas (harta bersih) dari transaksi sampingan atau
sekali-sekali dari suatu kesatuan kecuali yang diakibatkan dari beban atau
pembagian kepada pemilik. Pendapatan dapat dilihat dari banyak bentuk, seperti
penjualan, honorarium, bunga, deviden, dan sewa. Contoh beban seperti harga pokok
penjualan, penyusutan, bunga, sewa, gaji dan upah, pajak dan lain-lain.
Keuntungan dan kerugian banyak jenisnya yang berasal dari penjualan
investasi,penjualan harta tetap, penyekesaian hutang, penghapusan harta karena
usang atau bencana dan pencurian. Perbedaan antara pendapatan dan keuntungan
dan perbedaan antara beban dan kerugian tergantung pada sebagian besar
aktivitas husus dari perusahaan bersangkutan. Pada perusahaan tertentu suatu
aktivitas dapat merupakan bagian dari operasi normalnya, sedang bagi perusaan
lain aktivitas yang sama bukan merupakan aktivitas normal.D. SEKSI-SEKSI
PERHITUNGAN LABA-RUGI 1. Seksi Operasi. Suatu laporan atas pendapatan dan beban
dari operasi utama perusahaan. a. Penjualan atau pendapatan (revenue).
Pendapatan menunjukkan nilai penjualan total kepada pelanggan dalam suatu
periode dikurangi retur dan potongan penjualan atau diskon penjualan. Anilai
total ini tidak boleh mencakup pajak penjualan yang harus dipungut pemerintah.
Tagihan tambahan pajak ini diakui sebagai kewajiban jangka pendek.Retur dan
potongan harus dikurangkan dari penjualan bruto untuk mendapatkan nilai
penjualan bersih. Apabila harga jual meningkat karena menutupi beban angkut
kepada pelanggan dan pelanggan dibebani karenanya, maka beban angkut yang dibayar
perusahaan ini harus dikurangkan dari nilai penjualan dalam mendapatkan nilai
penjualan bersih. Apabila beban angkut tidak dibebankan kepada pembeli, beban
ini diakui sebagai beban penjualan. 53
60. b. Harga pokok penjualan (cost of good sold). Pada
perusahaan dagang atau manufaktur, nilai ini merupakan penjualan persediaan
awal, pembelian bersih atau harga pokok produksi, beban angkut, retur dan
potongan pembelian yang kemudian dikurangi dengan persediaan akhir. Jadi harga
pokok penjualan merupakan harga pokok dari barang yang dijual untuk
menghasilkan penjualan.c. Laba kotor (gross profit). Pada sebagian besar
perusahaan dagang dan manufaktur, hrga pokok penjualan merupakan beban yang
paling signifikan. Karenanya perusahaan memberi perhatian khusus. Laba kotor
adalah selisih antara pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok
penjualan. 2. Seksi Bukan Operasi Merupakan suatu laporan mengenai pendapatan
dan beban yang berasaldari aktivitas sekunder atau tambahan dari perusahaan
tersebut. Selain itu,keuntungan dan kerugian khusus yang tidak sering atau
tidak biasa, tetapi tidakkeduanya, biasanya dilaporkan dalam seksi ini.a.
Pendapatan dan keuntungan lain-lain (other revenues and gains) Bagian ini
biasanya mencakup unsur yang berkaitan dengan aktivitas sampingan perusahaan,
misalnya pendapatan dari aktivitas pendanaan seperti sewa, bunga, deviden serta
keuntungan dari penjualan aktiva seperti peralatan dan investasi. Keuntungan
yang dilaporkan pada laporan laba-rugi menunjukkan nilai bersih yaitu selisih
antara nilai jualnya dengan beban.b. Beban dan kerugian lain-lain (other
expenses and losses) Sama seperti bagian a, tapi akibat penurunan, bukan
peningkatan. Misalnya beban atau kerugian akibat penjualan aktiva. Kerugian
seperti halnya keuntungan, dilaporkan pada nilai bersih (sesudah dikurangi
pajak)c. Laba operasi berkelanjutan sebelum pajak (income from continuing
operations before income taxes) 54
61. Mengurangkan pendapatan dan keuntungan lain-lain dengan
beban serta kerugian lain-lain dari laba operasi yang menghasilkan laba operasi
berkelanjutan sebelum pajak. 3. Pajak penghasilan atas laba operasi
berkelanjutan (income taxes on continuing operations) Merupakan suatu seksi
pendek yang melaporkan pajak pemerintah pusatdan daerah atas laba dari operasi
yang berkelanjutan. 4. Operasi yang dihentikan (discontinued operations)
Umumnya pos ini terjadi karena penghentian komponen yang dapatdiidentifikasi
secara terpisah dari bisnis baik melaui penjualan atau pelepasanKomponen yang
dihentikan ini bisa saja merupakan lini utama bisnis, kelompokkonsumen utama,
anak perusahaan. Berbagai alasan yang biasanya menjadi alasanmanajemen untuk
menghentikan salah satu komponen bisnis yaitu :• Komponen tersebut sudah tidak
menguntungkan.• Sudah tidak sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan.•
Manajemen membutuhkan dana untuk mengurangi hutang jangka panjang.• Manajemen
khawatir akan pengambil alihan oleh investor baru yang ingin mengendalikan
perusahaan. 5. Pos-pos luar biasa (extraordinary items) Merupakan keuntungan
atau kerugian yang tidak biasa dan tidak seringterjadi. Untuk bisa
dikategorikan sebagai luar biasa, suatu unsur haruslahmemiliki tingkat ketidak
normalan yang tinggi dan jelas tidak terkait dengan atauhanya secara kebetulan
terkait dengan aktivitas normal. 6. Pengaruh kumulatif perubahan prinsip
akuntansi (cumulative effects of changes accounting principles) 55
62. Merupakan unsur terakhir yang termasuk dalam kategori
tidak biasa pada laporan laba-rugi. Berdasarkan jenis perubahan prinsip akuntansinya,
perubahan dapat diimplementasikan secara berlaku surut (retroactively) atau
hanya mempengaruhi periode berjalan dan yang akan datang. 7. Perubahan estimasi
Penyesuaian yang berasal dari penggunaan estimasi dalam akuntansin tidak
diklasifikasikan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, sehingga hanya akan
digunakan dalam penentuan laba periode berjalan dan periode akan datang dan
tidak dibebankan langsung ke laba ditahan.E. LABA KOMPREHENSIF Pada awal bab
didefinisikan bahwa laba merupakan kenaikan kekayaan perusahaan selama satu
periode. Kekayaan perusahaan ini dipengaruhi oleh berbagai hal yang tidak ada
hubungannya dengan operasi normal perusahaan, misalnya akibat adanya perubahan
nilai tukar. Unsur ini tidak termasuk dalam laba bersih karena dianggap
memberikan sedikit informasi tentang kinerja ekonomi dari operasi normal
perusahaan. Laporan laba komprehensif dimasukkan sebagai bagian dari laporan
modal pemilik. Tiga penyesuaian yang umum dibuat untuk laba komprehensif adalah
: • Penyesuaian transaksi mata uang asing. • Keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi atas efek (surat berharga) yang tersedia untuk dijual (available
for sale). • Keuntungan dan kerugian yang ditangguhkan atas instrument
derivative. 56
63. BAB VI LAPORAN ARUS KASA. PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang
menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut.
Kegiatanperusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional,
kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Laporan Arus Kas merupakan
penerimaan kas dan pembayaran kas (pengeluaran kas). Laporan arus kas
melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan
kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan tersebut
melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan
dan untuk semua kegiatan usaha. Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk
dari dan ke dalam suatu perusahaan (Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas
masuk (cash inflows) merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin
perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas
yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan
aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang
bersifat kontinyu, seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus
kas berlangsung terus menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar
kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat
dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows),
sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam
menganalisa arus kas. Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan
operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini
memberikan 57
64. informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk
menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap keuangan perusahaan serta terhadap
jumlah kas. Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi
yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu
periode, serta untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang
berkepentingan dalam menganalisa kas (Kieso dan Wey Grandt, 1995 : 247).B.
TUJUAN DAN KEGUNAAN Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama
untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
dengan basis kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu. Menurut
Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu
laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan
keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk: 1.
Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan. 2.
Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen,
dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal. 3. Menilai alasan perbedaan antara
laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan. 4.
Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas
terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Jadi
informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai
laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. 58
65. C. BENTUK DAN METODE LAPORAN ARUS KAS 1. Metode Langsung
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung
dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak
pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung,
arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas
keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung,
arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang
dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan,
kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan
investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode
langsung dan metode tidak langsung. PT. SURAYA MANDIRI, Tbk LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah) Arus kas yang berasal
dari kegiatan operasi : Kas yang diterima dari pelanggan 951.000,- Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan 555.200,- Kas untuk membayar biaya operasi
259.800,- Kas untuk membayar biaya bunga 14.000,- Kas untuk membayar pajak
29.000,- 858.000,- Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000,- 59
66. Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :Kas
masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000,-Kas keluar untuk membeli
peralatan (157.000,-)Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi
(82.000,-)Aliran kas dari kegiatan keuangan :Kas yang diterima dari penjualan
saham 160.000,-Dikurangi : Kas untuk membayar dividen 23.000,- Kas untuk membayar
hutang obligasi 125.000,- 148.000,-Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan
12.000,-Kenaikan kas 23.000,-Saldo kas pada awal tahun 26.000,-Saldo kas pada
akhir tahun 49.000,- Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari
kegiatanoperasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang
merupakankegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan
operasional.Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut
jenis-jeniskegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatanoperasional
tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan netincome
dikoreksi sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflowsdari operasi.
2. Metode Tidak Langsung Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan
dengan mengoreksipengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual
dari penerimaan ataupembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan,
dan unsurepenghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
pendanaan. 60
67. Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan
rekonsiliasilaba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu
rangkaianhubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.
Dalammetode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi
ditentukandengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :a. Perubahan
persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.b. Pos
bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan
kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang
belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi.c. Semua pos lain
yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. PT. SURYA MANDIRI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah)Arus
kas yang berasal dari kegiatan operasi :Laba bersih menurut laporan laba rugi
90.500,-Ditambah : Biaya depresiasi 18.000,- Penurunan persediaan kantor
8.000,- Kenaikan hutang jangka pendek 16.800,- Kenaikan hutang biaya 1.200,-
44.000,-Dikurangi : Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000,- Kenaikan piutang
usaha 9.000,- Penurunan hutang pajak 1.500,- Laba penjualan aktiva tetap
30.000,- 61
68. 41.500,- Aliran kas bersih dari kegiatan operasi
93.000,- Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi : Kas masuk yang
berasal dari penjualan investasi 75.000,- Kas keluar untuk membeli peralatan
(157.000,-) Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (82.000,-) Aliran
kas dari kegiatan keuangan : Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000,-
Dikurangi : Kas untuk membayar dividen 23.000,- Kas untuk membayar hutang
obligasi 125.000,- 148.000,- Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan
12.000,- Kenaikan kas 23.000,- Saldo kas pada awal tahun 26.000,- Saldo kas
pada akhir tahun 49.000,-D. PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS 1. Klasifikasi Arus Kas
Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan
operasi, investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa
lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah : 1. Kegiatan operasi melibatkan
pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih,
seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas
kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.
2. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup
(a) pemberian serta penagihan pinjaman, dan (b) perolehan serta pelepasan
investasi dan aktiva produktif jangka panjang. 62
69. 3. Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan
ekuitas pemegang saham serta mencangkup (a) perolehan kas dari kreditor dan
pembayaran kembali pinjaman, serta (b) perolehan modal dari pemilik dan
pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya.E.
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan
laporan arus kas terdiri dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah
pokok : 1. Menentukan perubahan dalam kas. 2. Menentukan arus kas bersih dari
aktifitas operasi 3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan
pendanaan. 4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal. Format Arus Kas
Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali,
disusul oleh kegiatan investasi dan pembiayaan. Masing-masing arus masuk dan
arus keluar dari kegiatan investasi serta pembiayaan dilaporkan secara
terpisah, yaitu dilaporkan dalam jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari
berbagai arus masuk dan arus keluar. Jadi, arus kas keluar dari pembelian
properti dilaporkan terpisah dari arus kas masuk atas penjualan properti.
Demikian juga, arus kas masuk dari penerbitan sekuritas hutang dilaporkan
terpisah dari arus kas keluar atas pelunasannya. Kenaikan atau penurunan bersih
kas selama suatu periode harus merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas yang
dilaporkan dalam neraca komparatif. 63
70. BAB VII NERACA DAN PENCATATANA. REKENING (THE ACCOUNT)
Rekening di dalam akuntansi merupakan alat untuk meringkas data transaksi yang
ada didalam jurnal. Rekening merupakan catatn secara mendetail dari adanya
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan aktiva, kewajiban, atau modal
pemilik dalam periode tertentu. Kumpulan dari rekening-rekening sering disebut
dengan buku besar (ladger). Buku besar atau ledger dapat berupa buku, lembaran
lepas atau catatan komputer. Didalam buku besar rekening-rekening dikelompokkan
kedalam tiga grup yang didasarkan atas persamaan akuntansi : AKTIVA = KEWAJIBAN
+ MODAL PEMILIKB. REKENING NERACA (REKENING RIIL) Rekening-rekening yang ada
pada neraca disebut rekening riil, Rekening- rekening tersebut dikelompokkan
atas. 1. Aktiva Aktiva merupakan sumber ekonomik yang dikuasai oleh perusahan
dan digunakan dalam operasi perusahaan yang akan memberikan manfaat dimasa yang
akan dating dan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut ini contoh
rekening yang ada pada perusahaan secara umum. a. Kas (Cash) Rekening kas
memberikan gambaran mengenai pengaruh kas terhadap transaksi bisnis yang ada
pada suatu perusahaan. Kas merupakan alat pertukaran (pembayaran) yang diakui
oleh masyarakat umum, oleh 64
71. karena itu dijadikan dasar sebagai alat ukur semua
kegiatan ekonomik suatu perusahaan (organisasi). Agar alat pembayarn atau
pertukaran dapat disebut sebagi kas, harus memenuhi dua criteria pokok yaitu :
1. Harus dapat diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran dan diterima
oleh bank sebagai simpanan. 2. Dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk
kegiatan perusahan sehari-hari. Oleh karena itu kas meliputi uang tunai (kertas
atau logam), check, wesel check, simpanan dibank yang sewaktu-waktu dapat
digunakan untuk alat pembayaran.b. Piutang Usaha (Account Receivable) Piutang
adalah meliputi semua klaim (tuntutan) kepada pihak ketiga yang pada umumnya
akan berakibat adanya penerimaan kas dimasa yang akan dating. Piutang usaha
pada suatu perusahaan biasanya timbul sebagai akibat adanya : 1. Penjualan dan
atau penyerahan jasa, 2. Pemberian pinjaman, 3. Klaim atas ganti rugi dari
pihak ketiga (pihak asuransi), 4. Barang-barang yang disewakan kepada pihak
lain. Piutang yang timbul akibat adanya transaksi penjualan atau penyerahan
jasa secara kredit disebut piutang usaha (piutang dagang).c. Piutang Wesel
(Notes Receivable) Piutang wesel (wesel tagih) adalah piutang usaha yang
didukung dengan adanya janji tertulis berisikan kesedian debitur yang berutang
untuk membayar sejumlah uang kepada kreditur pada tanggal tertentu pada masa
yang akan datang. Kebaikan piutang wesel dibandingkan dengan piutang usaha
adalah : 1. Dapat menekan berkurangnya modal kerja yang tertanam dalam piutang,
karena apabila perusahan membutuhkan dana, piutang wesel (wesel tagih) dapat
segera diuangkan dengan jalan menjual atau mendiskontokan kepada pihak lain. 65
72. 2. Mengurangi resiko adanya piutang yang tidak
tertagih.d. Perskot Biaya (Prepaid Expences) Perusahaan sering melakukan
pembayarn biaya tertentu di muka. Biaya yang dibayar dimuka masuk kedalam
kelompok aktiva, karena transaksi tersebut akan memberikan manfaat dimasa yang
akan datang pada perusahan. Jenis transaksi yang termasuk biaya yang dibayar
dimuka adalah perskot sewa, perskot asuransi dan pembelian bahan habis pakai
kantor (office supplies).e. Tanah (Land) Rekening tanah dicatat sebagai aktiva
yang dimiliki dan digunakan untuk operasi perusahaan.f. Peralatan, Furniture
& Fixtures Biasanya perusahaan memiliki berbagai maca rekening aktiva untuk
setiap jenis peralatan yang dimiliki, seperti misalnya peralatan kanto (office
equipment) dan peralatn gudang (store equipment). Rekening furniture dan
fixtures menunjukan kos dari aktiva tersebut. 2. Kewajiban (Liabilities) Pada
umumnya perusahaan mempunyai rekening kewajiban yangjumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan rekening aktiva. Hal ini disebabkankewajiban perusahaan
dapat diringkas ke dalam kelompok yang relatif sedikit.a. Utang Dagang (Account
Payable) Rekening ini merupakan lawan dari rekening piutang dagang (account
receivable). Utang dagang timbul karena adanya transaksi pembelian barang
dagangan secara kredit. Pembelian secara kredit mengandung pengertian bahwa
antara saat penerimaan barng dengan saat pembayarannya dilakukan pada waktu
yang bebeda, yaitu pembayaran dilakukan beerapa waktu kemuian setelah anggal
terjadinya transaksi. Jenis rekening-rekening 66
73. lain yang termasuk dalam kelompok rekening ini adalah
Utang Pajak (taxes Payable), Utang Gaji (Wages Payable).b. Utang Wesel atau
Wesel Bayar (Notes Payable) Rekening ini merpuakan lawan dari rekeing wesel
tagih atau piutang wesel. Utang wesel merupakan utang yang didukung dengan
adanya surat pengakuan utang atau surat pernyataan kesediaan untuk membayar
yang ditandatangani oleh si debitur itu sendiri. Jumlah utang wesel yang
terjadi dicatat ke dalam rekening utang wesel. 3. Modal Pada perusahaan
perseorangan rekening modal berdiri atas rekeningmodal pemilik dan rekening
prive, untuk perusahaan perseroan rekening modalterdiri atas modal saham dan
rekening laba ditahan. Berikut ini adalah penjelasanuntuk masing-masing
rekening modal baik untuk perusahaan perseoranganmaupun untuk persusahaan
perseroan.a. Modal (Capital) Rekening ini menunjukkan adanya klaim dari pemilik
atas aktiva perusahan. Dari persamaan akuntansi dapat dilihat bahwa modal
merupakan selisih lebih antara total aktiva diatas total kewajiban. Saldo
rekening modal sama dengan jumlah investasi pemilik ditambah laba bersih yang
diperoleh selama periode tertentu dikurangi dengan kerugian bersih yang terjadi
dan dikurangi dengan adanya penarikan uang oleh pemilik (prive). Jumlah modal
pemlik dicatat ke dalam rekening modal pemilik.b. Prive (Witharawals) Jika
pemilik menarik kembali kas atau aktiva lainnya dari perusahaan untuk
kepentingan pribadinya akan berakibat turunnya aktiva dan modal perusahaan.
Jumlah yang diambil kembali dari perusahaan tampak pada rekening tersendiri
yaitu rekening prive. Jika penarikan kembali kas oleh pemilik dicatat langsung
kedalam rekening modal, jumlah kas yang ditarik kembali oleh pemilik akan
digabungkan dengan investasi pemilk. 67
74. C. REKENING RUGI-LABA (REKENING NOMINAL) 1. Pendapatan
(Revenues) Pendapatan adalah kenaikan modal pemilik karena adanya penjualan
barang atau penyerahan jasa kepada pelanggan atau klien. Pendapatan yang
diperoleh perusahaan tidak hanya berasal dari penjualan saja, akan tetapi
pendapatan dapat timbul karena adanya transaksi-transaksi lain. Sebagai contoh
misalnya untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan (financial) atau
perbankan, pendapatan yang diperoleh adalah pendapatan bunga; untuk perusahaan
yang bergerak dalam bidang persewaan, pendapatan yang diperoleh adalah
pendapatan sewa. Rekening yang digunakan untuk mecatat jumlah pendapatan adalah
rekening pendapatan. 2. Biaya (Expences) Biaya operasi adalah biaya yang
terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan. Biaya ini merupakan biaya yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan utama perusahaan. Rekening biaya merupakan
lawan dari rekening pendapatan, oleh karena itu rekening tersebut akan
mengurangi modal pemilik. Untuk mencatat biaya yang terjadi, perusahaan harus
menyediakan rekening yang terpisah untuk menampung berbagai macam jenis biaya.
Sebagai contoh, biaya gaji, biaya sewa, biaya transportasi, dan biaya-biaya
lainnya.D. PEMBUKUAN BERPASANGAN (DOUBLE ENTRY BOOKKEEPING) Akuntansi didasarkan
pada pembukuan berpasangan, ini berarti bahwa setiap transaksi yang terjadi
pada perusahaan paling tidak akan mempengaruhi dua rekening. Berikut ini
diberikan beberapa contoh : 68
75. 1. Transaksi penanaman uang (investasi) ke dalam
perusahaan. Transaksi tersebut di dalam akuntansi transaksi akan menaikan
rekening kas dan menaikan rekening modal. 2. Transaksi pembelian bahan
perlengkapan secara tunai. Transaksi tersebut berakibat turunnya rekening kas
dan naiknya rekening sediaan bahan habis pakai kantor. 3. Transaksi pembelian
bahan perlengkapan secara kredit. Transaksi ini akan mengakibatkan naiknya
rekening sedian bahan habis pakai kantor dan naiknya rekening utang dagang. 4.
Transaksi pelunasan utang dagang akan mengakibatkan berkurangnya rekening kas
dan berkurangnya rekening utang dagang.E. DAFTAR REKENING (CHART OF ACCOUNT)
Daftar rekening biasanya merupakan susunan rekening berdasarkan subklasifikasi
dan kelompok sesuai dengan penyajiannya di dalam laporan keuangan. Biasanya
laporan keuangan yang dipakai sebagai dasar pembentukan dan penyusunan
rekening-rekening buku besar adalah neraca dan laporan rugi- laba.
Rekening-rekening dan rekening rugi-laba sering disebut juga rekening nominal.
Umumnya jenis dan susunan informasi yang disajikan dalam neraca dan laporan
rugi-laba untuk jenis usaha tertentu telah mengikuti jenis dan susunan standar
yang lazim dan berlaku pada perusahaan tersebut. Dan untuk memudahkan dalam
penyusunan laporan keuangan biasanya rekening-rekening tersebut diberikan nomor
kode yang disebut kode rekening. Kode rekening merupakan suatu framework yang
dapat menggunakan angka atau huruf atau kombinasi diantara keduanya untuk
member tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Sebagai contoh
misalnya, semua rekening baik rekening ceraca maupun rekening-rekening laporan
rugi laba menggunakan kode tiga digit. Untuk rekening-rekening aktiva dimulai
dengan angka 100 sampai 199, rekening- rekening kewajiban (liabilities) dimulai
dari angka 200 sampai dengan 299, 69
76. rekening modal dimulai dari angka 300 sampai dengan 399,
rekening pendapatandimulai dari angka 400 sampai dengan 499 dan
rekening-rekening biaya dimulaidari angka 500 sampai dengan 599. Berikut ini
diberikan contoh rekening-rekening laopran keuangan berikut ini kode
rekeningnya. REKENING-REKENING NERACA Judul Rekening Kode Rekening Aktiva Kas
100 Piutang Dagang 104 Perskot Asuransi 110 Sediaan Bahan Habis Pakai Kantor
111 Tanah 150 Bangunan 160 Akumulasi Penyusunan Bangunan 161 Peralatan Kantor
170 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 171 Kewajiban Utang Dagang 200 Utang
Gaji 210 Utang Komisi 215 Utang Bunga 216 Utang Wesel 220 Modal Pemilik Modal
Pemilik 300 REKENING-REKENING LAPORAN RUGI LABA Judul Rekening Kode Rekening
Pendapatan Pendapatan Penjualan 400 70
77. Pendapatan Jasa 401 Pendapatan Komisi 402 Pendapatan
Bunga 403 Biaya-biaya Biaya Gaji 500 Biaya Iklan 510 Biaya Bunga 520 Biaya
Asuransi 530 Biaya Perlengkapan Kantor (office supplies) 540 Biaya Penyusutan
Bangunan 545 Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 550F. PENCATATAN TRANSAKSI KE
DALAM JURNAL Di dalam sistem akuntansi manual, transaksi dianalisis dan dicatat
pertama kali ke dalam suatu catatan yang dinamakan jurnal sebelum dimasukkan ke
dalam rekening buku besar secar individual. Oleh karena itu, jurnal merupakan
catatan pertama (original book entry) di dalam proses akuntansi. Meskipun
transaksi-transaksi yang terjadi dapat langsung dimasukkan kedalam rekening
buku besar, akan lebih tepat apabila transaks terlebih dahulu dicatat ke dalam
jurnal, baru kemudian jumlah debit dan kreditnya ditransfer ke rekening buku
besar yang sesuai. Jurnal menyediakan satu ruangan yang lengkap untuk mencatat
semua transaksi yang terjadi secara kronologi (urut waktu terjadinya). Di dalam
jurnal terdapat nama dan jumlah uang dari masing-masing rekening atau rekening-
rekening yang didebitkan atau dikreditkan. Oleh karena itu dengan jurnal
memungkinkan untuk mereview seluruh transaksi-transaksi penting perusahaan.
Sejak suatu transaksi secara individual dicatat ke dalam satu atau lebih
rekening buku besar. Jumlah jurnal dan dari setiap macam bentuk untuk
perusahaan satu dan perusahaan lain tergantung dari sifat kegiatan perusahaan
dan frekuensi serta jenis 71
78. transaksi. Di dalam bab ini diuraikan mengenai
penggunaan jurnal umum ( general jurnal) atau sering disebut juga dengan jurnal
dua kolom (two column journal), dikatakan demikian karena jurnal tersebut
berisikan dua kolom untuk mencatat jumlah uang dari suatu transaksi. Bentuk
standar jurnal umum dan langkah-langkah pencatatan transaksi kedalam jurnal
sebagaiman yang diuraikan dibawah ini. 1. Identifikasi transaksi dari dokumen
sumber, seperti misalnya dokumen slip setoran bank, faktur, surat order
pembelian. 2. Memisahkan rekening-rekening yang dipengaruhi oleh transaksi yang
terjadi dan mengolong-golongkan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban, atau
modal pemilik). 3. Menentukan apakah transaksi yang terjadi menyebabkan
kanaikan atau turunnya masing-masing rekening. 4. Dari peraturan pendebitan dan
pengkreditan tentukan apakah transaksi yang terjadi harus dicatat di debit atau
di kredit. 5. Mencatat transaksi berikut penjelasannya ke dalam jurnal, dengan
urutan dicatat di sebelah debit terlebih dahulu baru kemudian dicatat di
sebelah kredit.G. NERACA PERCOBAAN (TRIAL BALANCE) Salah satu aspek adanya
sistem pembukaan berpasangan adalah bahwa untuk setiap transaksi jumlah debit
dan jumlah kredit dalam rekening harus selalu sama. Neraca percobaan merupakan
daftar seluruh saldo rekening yang dimiliki oleh perusahaan. Neraca percobaan
membantu untuk menguji kebenaran saldo- saldo rekening dengan melihat apakah
total debit sama dengan total kredit dan juga mempermudah penyusunan laporan
keuangan. Dan apabila total debit dan todal kredit di dalam neraca percoban
tidak sama, sudah dapat dipastikan ada kesalahan di dalam pencatatan transaksi.
1. Proses Penyusunan Neraca Percobaan 72
79. Untuk menguji kebenaran dan kesamaan total debit dan
total kredit didalam rekening buku besar, nerca percoban dapat disusun setiap
saat. Langkah-langkah penyusunan neraca percobaan adalah sebagai berikut:1.
Tentukan jumlah saldo masing-masing kolom debit maupun kolom kredit di dalam
rekening buku besar.2. Tulislah hasil penjumlahan pad kolom yang sesuai dalam
rekening yang bersangkutan.3. Hitunglah saldo semua rekening buku besar dengan
cara mencari selisih jumlah kolom debit dan jumlah kolom kredit.4. Susunlah
neraca percobaan dan masukkan semua nama rekening buku besar beserta dengan
saldonya. 2. Neraca Percobaan sebagai Alat Pengecekan Perlu diketahui bahwa
neraca percobaan tidak menjamin sepenuhnyakebenaran buku besar. Neraca percoban
hanya dapat menunjukan bahwa totaldebit sama dengan total kredit. Apabila total
debit tidak sama dengan total kredit,kemungkinan disebabkan oleh salah satu kesalahan
berikut ini:1. Kesalahan didalam menyusun neraca percobaan, seperti: a. Adanya
kesalahan menjumlah pada salah satu kolom neraca percobaan. b. Adanya kesalahan
mencatat saldo rekening buku besar ke dalam neraca percobaan. c. Saldo debit
salah dicatat sebagai saldo kredit di neraca percobaan atau sebaliknya dan
saldo rekening buku besar yang seharusnya dicatat akan tetapi tidak dicatat
sama sekali.2. Kesalahan dalam menentukan saldo rekening, misalnya: a. Adanya
kesalahan dalam menghitung besarnya saldo rekening. b. Adanya kesalahan dalam
memasukkan saldo rekening ke kolom yang salah pada neraca percobaan.3.
Kesalahan dalam mencatat transaksi di dalam buku besar, seperti: a. Adanya
kesalahan mencatat jumlah ke dalam suatu rekening. 73
80. b. Adanya kesalahan dalam pendebitan maupun pengkreditan
transaksi tertentu di dalm rekening buku besar. c. Adanya suatu transaksi yang
sama sekali tidk dicatat baik di debit maupun di kredit. Kesalahan-kesalahan
lain dapat saja terjadi walaupun total debit dan totalkredit neraca percobaan
tidak berbeda. Kesalahan tersebut dapat disebakan olehsalah satu peristiwa
berikut ini:1. Transaksi yang terjadi sama sekali tidak dicatat.2. Adanya
pencatatan jumlah yang salah, bak di debit maupun di kredit suatu transaksi.3.
Mencatat transaksi yang sama lebih dari satu kali.4. Menggunakan rekening yang
salah untuk mencatat suatu transaksi baik di debit maupun di kredit. Dari
uraian diatas,diperluakan ketelitian dalam mencatat transaksi,mencatat ke dalam
jurnal dan memposting ke dalam buku besar. Dan jugaketelitian di dalam
menjumlahkan dan menghitung besarnya saldo rekening bukubesar serta
memindahkannya ke dalam neraca percobaan. 3. Cara Menentukan Kesalahan Untuk
menentukan kesalahan di dalam rekening dapat dilakukan denganberbagai cara:1.
Dengan prosedur audit,2. Secara kebetulan,3. Dengan melihat neraca percobaan.
Apabila terjadi perbedaan antara total debit dengan total kredit padaneraca
percobaan, perbedaan ini harus dicari terlebih dahulu sebelum
mencarikesalahannya. Untuk menemukan kesalahan dapat dilakukan pemeriksanaan
sebagaiberikut: 74
81. 1. Periksa kebenaran neraca percobaan dengan
menjumlahkan kembali setiap kolom. 2. Membandingkan saldo pada neraca percobaan
dengan saldo pad rekening buku besar, dan pastikan bahwa saldo tersebut sudah
dicatat dengan benar dan tidak terlewatkan. 3. Hitung kembali setiap saldo
rekening pada buku besar. 4. Telusuri pencatatan dari buku besar ke pencatatan
kedalam jurnal, kemudian setelah diperiksa berilah tanda sebagai bukti bahwa
catatan tersebut sudah diperiksa. Apabila tidak dijumpai kesalahan, periksa
kembali apakah ada catatan yang belum diberi tanda. 5. Periksalah apakah jumlah
debit dan jumlah kredit pada jurnal sudah benar.H. RINCIAN JURNAL DAN BUKU
BESAR Kenyataannya di dalam praktik, pada jurnal dan buku besar disediakan satu
kolom referensi sebagai bukti apakah data yang ad dalam jurnal sudah di posting
ke rekening buku besar melalui catatan akuntansi. 1. Jurnal. Format jurnal pada
gambar 2 – 7 bagian A sering digunakan oleh akuntan di dalam praktik. Bagian
paling aas tengah digunakan, untuk menuliskan nama jurnal dan bagian atas
sebelah kanan digunakan untuk menuliskan nama kolom sebagai berikut : 1.
Tanggal, merupakan sesuatu yang sangat penting, karena tanggal memeberikan informasi
tentang kapan transaksi terjadi. Oleh karena itu tanggal setiap terjadinya
transaksi cukup dicatat satu kali saja pada saat mencatat jurnal yang pertama
kali atau pada saat pergantian tahun misalnya ada pergantian tahun, semula
tahun 19X1 kemudian karena berlalunya waktu tahun tersebut harus berubah
menjadi 19X2. Juga untuk penulisan bulan terjadinya transaksi cukup sekali
saja, tidak perlu di ulang setiap kali terjadi transaksi. 75
82. 2. Nama rekening dan uraian, kolom kedua paling atas
dari jurnal berisikan nama rekening yang harus dituliskan disertai dengan
uraiannya.3. Posting reference, biasanya disingkat dengan Post. Ref. Kolom ini
memudahkan seorang akuntan untuk memeriksa kebenaran posting dari jurnal ke
buku besar.4. Kolom debit, kolom ini berisikan jumlah yang didebitkan akibat
adanya suatu transaksi.5. Kolom kredit, menunjukan jumlah yang harus
dikreditkan. 2. Buku Besar. Format buku besar pada gambar 2 – 7 bagian B dalam
bentuk rekening T.setiap mempunyai halaman sendiri didalam buku besar. Sebagai
contoh adalahrekening kas perusahan Globalindo. Rekening tersebut menggunakan
bentukdasar dari rekening T. Nama rekening Nampak pada bagian atas tengah
darirekening tersebut dan nomor (kode) rekening terdapat pada sudut kanan
atas.Masing-masing rekening mempunyai nomor rekening tersendiri. Judul dari
masing-masing kolom pada rekening buku besar dapatdiidentifikasikan sebagi
berikut:1. Tanggal.2. Kolom uraian atau keterangan. Kolom ini berisikan
berbagai macm catatan khusus.3. Kolom refrensi jurnal (jurnal reference).
Digunakan untuk mengetahui sumber data jurnal yang diposting kedalam buku
besar.4. Kolom debit digunakan untuk mencatat jumlah yang harus didebitkan.5.
Kolom kredit digunakan untuk mencatat jumlah yang harus dikreditkan. 76
83. BAB III PENUTUPE. KESIMPULAN Dari pembahasan makalah
ini, kita dapat mengambil suatu kesimpulan teori akuntansi merupakan penalaran
logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang memberikan kerangka dan acuan
umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi. Teori akuntansi
dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatan yaitu teori sintaktis,
interpretational, dan teori perilaku. Sedangkan menurut dasar pemikiran,
dikelompokan menjadi deduktif dan induktif.F. SARAN Di dalam perguruan tinggi,
hal yang dikaji berkaitan dengan akuntansi tidak cukup mencakup kajian
akuntansi secara praktik namun juga secara teori, perguruan tinggi memiliki
peranan yang sangat penting dalam pengembangan akuntansi secara teori. Sebagai
agen pengembangan dan perubahan, perguruan tinggi harus mampu untuk
mengembangkan teori-teori yang telah ada agar akuntansi agar dapat berkembang
menjadi lebih baik. 77
84. DAFTAR PUSTAKABelkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori
Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.Hendriksen. (2000). Accounting
Theory. 9th Edition.www.google.com 78
Tidak ada komentar:
Posting Komentar